Tips kesehatan kali ini diuraikan istri Gubernur Ganjar Pranowo, Siti Atikoh.
Semarangpos.com, SEMARANG – Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Jawa Tengah ikut mencegah penyakit pikun dengan giat mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat.
Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI
“Selain dengan pola hidup sehat, jenis penyakit ini dapat dicegah dengan terus melakukan aktivitas fisik dan mengasah kemampuan otak,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Minggu (21/2/2016).
Ia menjelaskan pikun merupakan penyakit neurodegeneratif yang bersifat progresif, kronik, dan destruktif.
“Penyebab penyakit yang kerap terjadi pada usia di atas 65 tahun ini sebagian besar belum diketahui secara pasti, tapi berdasarkan faktor risiko seperti usia sebagai faktor utama, faktor genetik, trauma, depresi, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, dan hiperkolesterolemia,” ujarnya.
Menurut dia, pikun bukan suatu kodrat yang akan dialami setiap manusia, namun suatu penyakit sehingga perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan sejak dini yang efektif.
Ia mengungkapkan cara mudah yang bisa dilakukan untuk mencegah pikun adalah berkumpul atau bersosialisasi, berbincang dengan keluarga atau teman, membaca buku, serta berjalan kaki.
“Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini oleh tiap kader PKK Jateng karena semakin awal kita menerapkannya, maka hasilnya akan semakin baik,” katanya.
Atikoh mencontohkan, salah seorang tetangga di desa kelahirannya yang berusia sekitar 90 tahun tidak pikun karena setiap hari mengisi waktu senggang dengan membaca Alquran.
“Dalam setiap membaca Alquran atau apapun ada unsur berpikir, maka otaknya ikut bekerja untuk mengingat huruf ataupun memahaminya,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
