Jateng
Senin, 16 Januari 2023 - 19:36 WIB

TKW asal Boja Kendal Meninggal di Malaysia, Diduga Korban Eksploitasi

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat perempuan. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, KENDAL — Seorang perempuan buruh migran Indonesia atau TKW asal Desa Medono, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng), Fitri Yunani, meninggal dunia di Selangor, Malaysia, 4 Januari 2023. Hingga kini, pihak keluarga masih menantikaan kedatangan jenazah korban yang belum tentu kapan tibanya.

Koordinator Jaringan Buruh Migran Jawa Tengah, Maizidah Salas, menyebut berdasarkan informasi yang diterimanya, korban meninggal dunia aakibat jatuh dari lantai kedelapan apartemen tempatnya bekerja. Korban diduga jatuh karena mengalami depresi akibat tak tahan menerima kekerasan yang dialami selama bekerja di Malaysia.

Advertisement

“Tapi itu [depresi] masih dugaan. Kami masih menunggu rilis resmi dari Malaysia, Kementerian Tenaga Kerja dan KBRI [Kedutaan Besar Repbulik Indonesia]. Saat ini, kami masih terus berkomunikasi,” jelas Salas kepada Solopos.com, Senin (16/1/2023).

Menurut Salas, Fitri diduga mengalami tindak kekerasan dan eksploitasi oleh agen penyalurnya. Fitri pun dikabarkan sempat berusaha melarikan diri, tapi tak bisa hingga terjun dari apartemen lanta kedelapan.

“Dia [Fitri] beberapa kali dipindah majikan oleh agensinya. Dijualbelikan, dieksploitasi, akhirnya tak tahan dan depresi. Kabarnya waktu itu ingin lari, tapi enggak bisa, akhirnya jatuh dari lantai delapan dan mayatnya tersangkut di lantai keempat. Tapi, itu masih dugaan. Belum ada rilis resmi,” tegasnya.

Advertisement

Salas menambahkan saat ini pihak keluarga TKW asal Boja itu masih menunggu kedatangan jenazah korban dari Malaysia untuk segera dikebumikan. Namun, hingga kini Jaringan Buruh Migran Jateng belum mendapat informasi kapan jenazah TKW asal Boja Kendal itu tiba di Indonesia.

“Komunikasi sejauh ini, belum ada informasi pemulangan jenazah. Tapi, semoga bisa segera tiba di Indonesia. Karena itu [pemulangan dan kebumikan di desanya] merupakan haknya. Apalagi, Fitri ini meninggal karena korban kekerasan, ingin melindungi diri namun berakhir kehilangan nyawa. Pemerintah harus turut berperan di sini,” sambungnya.

Terkait komunikasi dengan pihak keluarga, Salas mengaku belum melakukan hal tersebut. Namun, ia sudah bersurat kepada keluarga korban mengenai peristiwa itu.

Advertisement

“Tapi kami sudah berpesan kepada keluarga korban. Semoga diberi kekuatan dan ketabahan, kami juga turut berduka cita. Serta meminta keluarga agar terus berkomunikasi dengan pihak terkait juga, agar bisa segera dipulangkan dan menerima hak-haknya,” tuturnya.

Salas juga berharap pemerintah setempat baik desa, kabupaten dan provinsi bisa mengawal kasus kematian TKW asal Boja Kendal di Malaysia itu hingga tuntas. Ia berharap tindakan preventif bisa lebih digencarkan agar kejadian serupa tak terulang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif