Solopos.com, SEMARANG – Setelah sekian lama digodok, peraturan daerah (perda) menuju Semarang menjadi kota layak anak akhirnya rampung. Pada Jumat (30/12/2022), Perda Kota Layak Anak yang merupakan turunan dari Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Uundang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak resmi disahkan.
“Alhamdulillah hari ini ada paripurna untuk penutupan masa sidang tahun 2022 dan yang menjadi kebanggaan juga syukur Perda Kota Layak Anak ini sudah disahkan oleh DPRD Kota Semarang. Atas nama Pemerintah Kota Semarang, kami mengucapkan terima kasih kepada Ketua Dewan, Wakil Ketua Dewan, bapak ibu Dewan khususnya Komisi D,” ungkap Plt. Wali kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, di Gedung DPRD Kota Semarang, Jumat.
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
Ita, sapaannya, mengaku lega karena perda ini merupakan yang ditunggu-tunggu. Ia berharap, disahkannya Perda Kota Layak Anak akan mampu membantu Kota Semarang meraih predikat kota layak anak.
“Kita sudah menunggu dalam beberapa tahapan dalam sekian tahun. Tanpa Perda Kota Layak Anak Utama, predikat kita masih akan di bawah terus,” lanjutnya.
Menurut Ita, Perda Kota Layak Anak akan menguatkan upaya penerapan program dan kebijakan pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak yang terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan anak, khususnya yang terkait dengan pelayanan publik kepada anak-anak sehingga memberikan kepastian pemenuhan hak-hak anak, serta memberikan rasa aman, nyaman, dan gembira bagi anak yang hidup, tumbuh, dan berkembang di Kota Semarang.
Sebelumnya, Kota Semarang mendapatkan predikat Kota Layak Anak kategori Nindya untuk tahun 2022 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Kementerian PPPA mengategorikan kota/kabupaten dalam lima peringkat yaitu Pratama, Madya, Nindya, Utama dan yang paling tinggi adalah KLA (Kota Layak Anak).
“Insyaallah Kota Semarang akan segera mendapatkan peringkat Utama. Ini merupakan implementasi Pemerintah Kota Semarang menyiapkan anak-anak ini bisa layak hidup baik dari segi pendidikan, kesehatan, dan juga yang lainnya sehingga dapat menyongsong tahun 2045 untuk menjadi generasi emas Indonesia,” jelas Ita optimistis.