SOLOPOS.COM - Poin-poin dalam program Pati Tanggap Darurat Banjir yang diunggah di akun Instagram @humas_dprdpati. (Istimewa/Instagram @humas_dprdpati).

Solopos.com, PATI — Bertempat di Ruang Joyokusumo Pati anggota Komisi D DPRD Pati, Suwarno, bersama Pj Bupati Pati serta perwakilan dari Forkompinda menghadiri rapat koordinasi Penanganan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (8/3/2023).

Dilansir dari https://dprd.patikab.go.id/, dalam rapat tersebut juga telah disepakati bahwa Kabupaten Pati memasuki situasi gawat darurat bencana banjir, per Jumat (4/3/2023).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Dengan kondisi yakni sebanyak 48 desa dari sembilan kecamatan di Kabupaten Pati mengalami banjir.

Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengungkapkan, penanganan – penanganan harus dialokasikan juga dari anggaran belanja tidak terduga Bupati.

Hal itu dimungkinkan untuk digunakan pada kondisi yang ada di lapangan dengan besarnya anggaran sesuai kebutuhan saat ini.

“Tentunya ini menimbulkan suatu permasalahan bagi kita. Karena kita harus menyiapkan kebutuhan logistik untuk para warga yang terdampak banjir di Kabupaten Pati,” jelasnya.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Pati Suwarno yang juga mewakili Ketua DPRD Kabupaten Pati menyampaikan jika pihaknya mendukung penuh terhadap langkah yang telah disampaikan dalam rapat tersebut.

Menurutnya dalam jangka pendek dengan jumlah dana bantuan yang ada, merupakan jauh dari kebutuhan.

Untuk itu Komisi D DPRD, Pati Suwarno juga mengajak seluruh stakeholder terkait agar mengetuk para pengusaha dan mau memberikan CSR nya untuk dilibatkan dalam membantu bencana banjir di Kabupaten Pati saat ini.

“Mari kita bersama-sama mengetuk para pengusaha agar mau memberikan CSR nya untuk dilibatkan dalam membantu bencana banjir ini, dimana ini sudah menjadi perhatian terhadap daerah yang tergenang selama berbulan-bulan dan ini yang perlu di perhatikan serta dijadikan bahan pemikiran kedepannya,” Ucapnya.

Diketahui, dari data yang disampaikan oleh BPBD Kabupaten Pati saat ini ada 9 kecamatan yang terdampak banjir dan ada 48 desa serta rumah yang terendam kurang lebih ada 7.500 rumah.

Dalam kesempatan itu, Komisi D DPRD Pati mendukung langkah-langkah penanggulangan banjir yang direncanakan Pemkab dalam situasi gawat darurat banjir sejak 4 Maret hingga 18 Maret mendatang.

Harapannya, dengan sinergitas yang baik dari seluruh pihak mulai dari pemerintah hingga stakeholder terkait, bencana banjir di Pati kali ini dapat segera tertangani dan menekan kerugian yang dialami masyarakat semaksimal mungkin.

Berikut poin-poin dalam program atau rapat Pati Tanggap Darurat Banjir yang diunggah di akun Instagram @humas_dprdpati:

Pertama, yakni ditetapkan sejak, Jumat-Sabtu (4-18/3/2023) pada rapat koordinasi Penanganan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir di Kabupaten Pati, Rabu (8/3/2023).

Kedua, sebanyak 48 desa dari 9 kecamatan di Kabupaten Pati terendam. Ketiga, penanganan banjir juga dialokasikan dari anggaran tidak terduga bupati. Ketiga, diharapkan pengusaha juga turut berpartisipasi dalam penanganan bencana.

“Mari bersama mengetuk para pengusaha agar mau memberikan CSR-nya untuk membantu bencana banjir yang sudah menjadi perhatian pada daerah yang tergenang selama berbulan-bulan,” kata Anggota Komisi D DPRD Pati, Suwarno, S.Pd, SH.MM, dalam akun Instagram resmi mereka @humas_dprdpati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya