SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Tol Bawen Salatiga pembangunanya masih terkendala belum rampungnya pembebasan lahan.

Semarangpos.com, SEMARANG-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan menggunakan konsinyasi bila proses pembebasan lahan untuk jalan tol Semarang-Solo seksi III Bawen-Salatiga tidak segera rampung.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

“Bila pembebasan lahan, terutama milik perorangan masih alot akan menggunakan konsinyasi,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jawa Tengah Sri Puryono kepada semarangpos.com, seusai mejadi pembicara di Semarang, Senin (18/1/2016).

Konsinyasi yakni pembayaran uang ganti kerugian dari pemerintah yang dititipkan ke pengadilan negeri. Ketentuan ini diatur dalam UU No 2/2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Sri Puryono lebih lanjut menyatakan proses pembebasan lahan jalan tol seksi III Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km sampai sekarang tinggal sekitar 8% sehingga diharapkan 2016 sudah rampung dan pembangunan fisik bisa dikerjakan.
Kendala yang dihadapi, menurut dia, yakni adanya tanah bengkok desa dan lahan milik perorangan. Untuk tanah bengkok desa akan dicarikan peganggti tanah ditempat lain.

“Untuk lahan yang dimiliki perorangan bila pembebasnnya masih alot terpaksa menggunakan konsinyasi. Pembangunan jalan tol harus tetap jalan,” ujar Sri Puryono.

Dia menambahkan pembangunan jalan tol Semarang-Solo diharapkan selesai pada 2017. “Bila pembangunan jalan tol Bawen-Salatiga rampung 2016, maka Solo-Semarang selesai 2017,” harapnya.

Sementaran itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengatakan dari hasil peninjauan lapangan jalan pintu tol Bawen-Salatiga di wilayah Tingkir terlalu sempit sehingga berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas.

”Kami minta agar jalan pintu ke luar di Tingkir, Salatiga dilebarkan agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas seperti yang terjadi di pintu ke luar jalan tol Semarang-Ungaran di Ungaran,” pinta politisi PKS ini.

Seperti diketahui, Bawen-Salatiga merupakan kelanjutan dari pembangunan jalan tol Semarang-Solo yang sebelumnya telah merampungkan seksi I Semarang-Ungaran sepanjang 11,3 km dan seksi II Ungaran-Bawe sepanjang 12 km.
Tol Semarang-Ungaran telah dioperasikan sejak 17 November 2011 dan Ungaran-Bawen telah beroperasi sejak 4 April 2014.

Sedangkan untuk seksi IV Salatiga-Boyolali sepanjang 24,40 km saat ini sedang dalam tahap pembebasan lahan dengan progres sebesar 46,93%.
Untuk seksi V Boyolali-Kartasura sepanjang 7,64 km masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres sebesar 46,48%.

Pembangunan jalan tol Semarang-Solo sepanjang 76 dengan nilai investasi senilai Rp7,30 triliun merupakan bagian jaring jalan tol Trans Jawa ini diharapkan mampu memperlancar jalur perekonomian di Jateng.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya