Jateng
Senin, 4 Juni 2018 - 21:50 WIB

Tolak Uang Pangkal, Ribuan Mahasiswa Unnes Demo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> Ribuan mahasiswa<a title="Pendaftaran Calon Rektor Unnes Sepi Peminat" href="http://semarang.solopos.com/read/20180521/515/917618/pendaftaran-calon-rektor-unnes-sepi-peminat"> Universitas Negeri Semarang (Unnes)</a> menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat, kampus Unnes, Gunungpati, Semarang, Senin (4/6/2018) siang. Mereka berdemo sebagai bentuk penolakan uang pangkal yang dibebankan pada mahasiswa baru tahun 2018 melalu jaur seleksi mandiri.</p><p>Demo itu sempat diwarnai adu mulut antara mahasiswa dengan petugas keamanan kampus. Petugas keamanan sempat menolak mahasiswa masuk ke halaman Gedung Rektorat Unnes Semarang.</p><p>Semula mahasiswa berdemo dari depan pintu masuk Fakultas Matematika dan IPA (MIPA). Lantaran tidak diizinkan masuk petugas keamanan kampus, mahasiswa pun berorasi di depan pintu masuk sekitar 30 menit, sebelum akhirnya berhasil menerobos masuk ke halaman depan Gedung Rektorat.</p><p>Koordinator aksi demo, Bintang Indrawangsa Susanto, mengatakan aksi ini dilakukan berdasarkan keresahan mahasiswa baru yang mengeluhkan mahalnya uang pangkal. ’&rdquo;Sebenarnya uang pangkal bukan hal baru lagi di Unnes, beberapa tahun yang lalu kami sempat melakukan protes terkait mahalnya uang sumbangan pembangunan intitusi,&rdquo; ujarnya saat dijumpai wartawan.</p><p>&nbsp;Ia menambahkan, mahasiswa menuntut untuk kebijakan uang pangkal dihapuskan karena sudah terbebani oleh mahalnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Menurutnya uang pangkal yang ditetapkan oleh Unnes berkisar antara Rp25 juta-Rp40 juta.</p><p>&ldquo;Seharusnya semangat UKT itu kan menghapuskan uang sumbangan, tapi tahun ini diterapkan lagi uang pangkal, untuk itu kami menuntut rektor menghapus kebijakan tersebut,&rdquo; ujarnya.</p><p>Sementara itu, Kepala UPT Pusat Humas Unnes, Hendi Pratama, dalam keterangan resmi yang diterima <em>Semarangpos.com</em> mengatakan aksi demo ini dinilai kurang tepat. Hal tersebut karena permasalahan uang pangkal sebenarnya sudah dibicarakan antara perwakilan mahasiswa melalui dialog dengan pimpinan kampus, Rabu (23/5/2018).</p><p>&ldquo;Uang pangkal hanya dibebankan kepada mahasiswa yang masuk <a title="Tak Lolos SNMPTN dan SBMPTN? Ini Jalur Lain Masuk Kampus Unnes Semarang" href="http://semarang.solopos.com/read/20180424/515/912456/tak-lolos-snmptn-dan-sbmptn-ini-jalur-lain-masuk-kampus-unnes-semarang">jalur seleksi mandiri </a>&nbsp;sesuai Permenristekdikti Nomor 39 Tahun 2017,&rdquo; tulis Hendi.</p><p>Hendi menyebutkan besarnya uang pangkal bebas dipilih oleh calon mahasiswa mulai Rp5 juta, Rp10 juta, Rp15 juta, Rp20 juta, dan Rp25 juta. Calon mahasiswa juga berhak memilih uang pangkal berdasar kemampuan ekonomi.</p><p>&ldquo;Jika memang calon berprestasi dan kondisi ekonomi tidak mampu maka bisa dibebaskan dari uang pangkal. Jalur <a title="SNMPTN 2018: Lolos Tapi Tak Daftar Ulang? Ini Akibatnya" href="http://news.solopos.com/read/20180417/496/910919/snmptn-2018-lolos-tapi-tak-daftar-ulang-ini-akibatnya">seleksi mandiri </a>Unnes juga masih menerima peserta Bidikmisi,&rdquo; imbuh Hendi.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif