Solopos.com, REMBANG – Pemadaman listrik terjadi di sejumlah wilayah di Rembang dan Blora, Jawa Tengah, sejak Selasa (25/2/2020) tengah malam. Hal ini disebabkan robohnya tower saluran udara tegangan tinggi di Rembang.
Tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang berlokasi di Desa Kabongan Kidul, Rembang, itu berkekuatan 150 kilovolt (kv). Akibat robohnya tower ini, listrik di Blora dan Rembang padam sejak pukul 23.26 WIB.
Senior Manager General Affairs PLN Distribusi Jateng-DIY (DJTY), Elly Oktaviani Ciptati, mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan penormalan dari sisi distribusi listrik untuk meminimalisasi gangguan tersebut.
Kisah Yusuf, Guru PNS di Solo Berpenghasilan Rp25 Juta
Salah satunya dengan upaya manuver jaringan 20 kilovolt (kv). Sehingga masyarakat tidak terdampak pemadaman listrik terlalu lama. Selain itu, pihaknya juga mengerahkan 75 personel untuk melakukan recovery tower yang roboh.
“Fokus kami adalah mengamankan warga serta menyalakan listrik ke pelanggan secepatnya. Kami mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak listrik akibat kejadian ini,” kata Elly dalam keterangan resmi, Rabu (26/2/2020).
Berdasarkan informasi yang didapat Solopos.com, tower itu roboh akibat perubahan struktur tanah. Hal itu terjadi akibat guyuran hujan dalam intensitas tinggi yang melanda Rembang dan sekitarnya selama beberapa bulan terakhir.
Dibully Netizen, Istri&Anak IYA Tersangka Susur Sungai Maut SMPN 1 Turi Sleman Ngungsi
Robohnya tower SUTT di Rembang itu pun membuat sejumlah wilayah di Rembang dan Blora mengalami black out atau tanpa pelayanan listrik. Wilayah yang mengalami pemadaman listrik itu antara lain Kecamatan Gunem, Pancur, Sarang, Sluke, Sumber, Kragan, Pamotan, Sedan, Kaliori, Lasem, Sulang di Rembang.
Sedangkan pemadaman listrik di Blora terjadi di Kecamatan Todanan, Kunduran, Japah, dan Ngawen. Selain itu, wilayah Banjarejo, Randublatung, Doplang, Jati, sebagian kecamatan Kota Blora, Tunjung, Jepon, Cepu, dan Kedungtuban.