Solopos.com, BATANG -- Dua petani asal Desa Kubumen, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), menjadi korban robohnya tower Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi atau SUTET. Tower SUTET 500 KV di area persawahan itu roboh saat dilakukan pemasangan jaringan, Minggu (1/11/2020).
Insiden terjadi saat para pekerja melakukan pemasangan kabel jaringan listrik antar-tower. Diduga tower tidak kuat menahan tarikan kabel hingga sayap tower tertarik dan roboh.
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
Tower SUTET itu kabarnya dibangun guna mengaliri jaringan listrik wilayah Batang hingga Ungaran. Proses pengerjaan dilakukan PT Energi Indonesia Perkasa.
Dihantui Mimpi Buruk, Pria di Jepara Nekat Terjun ke Sumur
Robohnya tower di area persawahan Desa Kubumen itu pun membuat dua petani yang sedang bekerja menjadi korban. Fahrudi, 55, mengalami luka pada bagian bawah mata kanan. Sedangkan, Turyati, 57, mengalami syok hingga harus dilarikan ke RSUD Limpung Kabupaten Batang.
Kapolsek Tersono, AKP Akhmad Almunafisi, membenarkan adanya insiden tower SUTET roboh di Desa Kubumen tersebut. Ia juga membenarkan jika insiden itu membuat dua petani menjadi korban dan harus menjalani perawatan medis.
"Benar tower SUTET di area persawahan Desa Kubumen roboh. Ada dua warga yang dirawat. Namun, saat ini kondisi mereka sudah membaik," ujar Kapolsek Tersono saat dihubungi wartawan, Senin (2/11/2020).
Konsumsi BBM di Tol Trans Jawa Naik 3 Kali Lipat saat Libur Panjang
Sementara itu, Manager PLN UP3 Pekalongan, Joko Widayat, mengaku baru menerima informasi robohnya tower SUTET di Desa Kubumen Batang itu pada Minggu malam.
“Kami baru mengetahui informasi tersebut. Terkait insiden pemasangan jaringan kami tidak tahu persisnya, karena bukan PLB UP3 Pekalongan yang mengerjakan," ujarnya.