SOLOPOS.COM - Penampakan api yang membakar di TPA Jatibarang, Kota Semarang, Senin (18/9/2023). (Solopos.com-RIa Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang diminta untuk menghenikan sementara aktivitas pembuangan sampah di TPA Jatibarang. Penghentian tersebut menyusul terjadinya kebakaran yang melanda TPA Jatibarang Semarang sejak Senin (18/9/2023) siang.

Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Nurkholis, mengatakan pihaknya meminta kepada dinas terkait agar mengentikan sementara aktivitas di TPA Jatibarang. Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi kendala bagi petugas pemadam kebakaran (damkar) dalam memadamkan api.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Sementara kami minta kepada Kepala DLH untuk meng-cancel sementara [aktivitas bongkar muat sampah] karena jangan sampai aktivitas kami [pemadaman api] terganggu. Selain itu, ini antisipasi untuk truk-truk masuk kemudian ada bongkar sampah ini tentunya akan menjadi kendala bagi kami,” ujar Nurkholis di lokasi, Senin (19/8/2023).

Hingga saat ini sudah ada 8 unit damkar, water cannon dan alat berat yang diupayakan dapat memadamkan api yang berkobar. Pihaknya juga meminta berbagai pihak mendatangkan truk air ke lokasi.

“Sementara kita luncurkan ada 6 Damkar dari induk dan wilayah kemudian akan kami tambah lagi ada 2. Jadi insyaallah 8 unit. Kami juga sudah komunikasi dengan pihak terkait, termasuk dari PDAM, dari DLH, dan dari DPU untuk men-support tangki air sehingga dari pasukan yang ada kalau kehabisan air tidak perlu keluar dari lokasi,” tuturnya.

Ada dua titik yang menjadi fokus pemadaman di TPA Jatibarang yaitu zona satu dan zona eks Narpati (Pabrik Pupuk). Dirinya berharap dampak kebakaran tak semakin meluas.

“Sampah itu kan mengandung gas methan, kerepotannya itu memang di situ. Di satu sisi kebakaran, di sisi lain kalau gas metan terbakar itu juga bisa memicu api yang lebih besar. Semoga saja tidak sampai di situ,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyebut kebakaran area TPA Jatibarang sekitar dua hektar. Area yang terbakar merupakan area zona pasif yang memiliki luas total tiga hektar.

“Total kemungkinan sekitar dua hektar karena yang tidak aktif [luasnya] tiga hektar,” ucap perempuan yang karib disapa Ita saat di lokasi kebakaran, Senin malam.

Ita menyebut dahulunya sebagian zona pasif ini sempat digunakan untuk proyek landfill gas metan. Namun saat ini proyek itu sudah tidak berjalan lagi. Ia juga menyebut tidak ada kemungkinan penumpukan sampah karena lahan yang terbakar adalah zona pasif.

“Enggak sih, ini kan yang kebakar sudah pasif, bukan zona baru. Saat ini sudah tidak menghasilkan, kemungkinan masih ada sisa-sisa gas metan, sehingga agak lama [pemadamannya],” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya