Jateng
Kamis, 5 Oktober 2023 - 15:52 WIB

TPA Jatibarang Semarang Terbakar Lagi, Belum Genap Sebulan Sudah 3 Kali

Adhik Kurniawan  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang saat melakukan proses pendinginan kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Kamis (5/10/2023). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Tempat pembuangan akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) kembali terbakar untuk ketiga kalinya. Kali ini, kobaran api melahap zona di antara sisi selatan dengan timur.

Pantauan Solopos.com sekitar pukul 14.00 WIB, tim pemadam kebakaran (Damkar) Kota Semarang telah berhasil menjinakan api. Kendati demikian, asap masih mengepul sehingga Damkar tetap stand by untuk melakukan proses pendinginan.

Advertisement

Kepala Damkar Kota Semarang, Nur Cholis, mengatakan kebakaran ketiga kalinya di Jatibarang ini terjadi pada Kamis (5/10/2023) sekitar pukul 10.30 WIB. Kebakaran ini terjadi di zona baru atau berbeda dari dua kebakaran sebelumnya.

“Kalau kemarin yang banyak kan dari sisi timur dan selatan. Kalau ini pojokanya. Kami lihat yang di lokasi, sepertinya baru. Kalau yang kemarin kan yang bekas-bekas kebakaran, seandainya muncul lagi, itu kan kemarin. Kalau ini sepertinya baru,” ujar Cholis di lokasi kebakaran, Kamis.

Terkait penyebab kebakaran, Cholis menduga berasal dari gas metana yang ada di bawah tumpukan sampah. Mengingat, pekan pertama Oktober ini kondisi cuaca di Kota Semarang masih masuk musim kemarau atau panas disertai angin kencang.

Advertisement

“Ini sudah enam armada yang telah kami terjunkan. Api juga sudah berhasil dipadamkan. Sudah bisa di kondisikan, tinggal pendinginan,” akunya.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran TPA Jatibarang kali pertama terjadi pada Senin (18/9/2023) lalu. Kala itu, kebakaran terjadi di zona nonaktif atau berada di zona 1 dan blok eks Narpati atau bekas pabrik pupuk.

Kemudian, kebakaran kedua terjadi pada Jumat (22/9/2023) lalu. Saat itu, api melahap kawasan zona 3 yang masih aktif beroperasi hingga merembat ke kandang sapi dan rongsok milik warga.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif