SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan tong tek atau membangunkan orang sahur di Pati, Jateng. (tribratanews.jateng.polri.go.id)
Solopos.com, PATI — Tradisi tong tek atau membangunkan orang sahur saat bulan Ramadan jamak dilakukan masyarakat di sejumlah daerah di Jawa Tengah (Jateng), tak terkecuali di Kabupaten Pati. Meski demikian, tradisi tersebut kerap dianggap mengganggu ketertiban karena menyebabkan kebisingan.
Hal tersebut terjadi di Kabupaten Pati. Tradisi tong tek yang disertai kendaraan truk pengangkut pengeras suara dengan alunan musik dangdut dibubarkan aparat kepolisian, Senin (4/4/2022) dini hari.
Kasi Humas Polres Pati, Iptu Sukarno, mengatakan pembubaran kegiatan tong tek itu dilakukan jawatannya menyusul adanya laporan masyarakat mengenai kendaraan truk dengan speaker yang mengganggu waktu istirahat mereka.
Baca juga: Dua Kelompok Remaja di Bantul Tawuran Jelang Sahur, Begini Ceritanya
“Truk ini menggunakan genset dan memutar musik dangdut dengan suara kencang sambil berkeliling pada dini hari. Hal itu menggangu istirahat warga,” jelasnya, dikutip dari laman Tribrata Polda Jateng, Selasa (5/4/2022).
Sukarno mengatakan kegiatan tong tek disertai truk pengeras suara itu dilakukan cukup lama sebelum waktu sahur, yakni sekitar pukul 01.30 WIB. Hal itupun membuat warga merasa terganggu karena bising mendengar musik yang keras saat akan beristirahat.
“Tim yang dipimpin oleh Kapolsek Wedarijaksa kemudian mengamankan satu unit truk di Desa Trangkil. Truk ini berkeliling bahkan hingga ke wilayah desa lain,” kata dia.
Baca juga: Ada Makam Syekh Jangkung, Ini 5 Wisata Religi di Kabupaten Pati
Kini, truk berpelat nomor BG 8432 KC itu, berikut mesin genset dan sound system untuk sementara diamankan di Polsek Wedarijaksa. “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menganggu ketertiban. Terutama agar situasi bulan Ramadan di wilayah Pati aman dan kondusif,” jelasnya.