SOLOPOS.COM - Trans Studio di Makassar (JIBI/Solopos/Antara)

Trans Studio bakal beroperasi di Semarang. Pelaku pariwisata menyambut baik rencana tersebut.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Kalangan perhotelan di Kota Semarang menyambut baik rencana pembangunan Trans Studio di Semarang karena diyakini mampu mendongkrak sektor pariwisata di wilayah itu.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Bisa dibilang, potensi pariwisata Semarang kurang publikasi dibandingkan kota-kota lainnya,” kata Sales and Marketing Manager Hotel @Hom Semarang Lia Retno S. Hardini di Semarang, Jumat (13/3/2015) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Hal itu diungkapkannya di sela-sela peluncuran Community Privilege Card, yakni kartu yang diperuntukkan bagi kalangan komunitas untuk menikmati berbagai layanan di Hotel @Hom Semarang.

Menurut Lia, kehadiran Trans Studio di Semarang diyakini mampu menarik tingkat kunjungan wisata ke Kota Atlas yang secara langsung maupun tidak langsung akan memengaruhi okupansi hotel.

“Sekarang, misalnya Yogyakarta terkenal dengan wisatanya jelas, Solo terkenal dengan keratonnya, dan sebagainya. Semarang sendiri bagaimana? Publikasinya kan memang kurang,” katanya.

Padahal, kata dia, Semarang merupakan kota cantik dengan berbagai potensi pariwisata yang dimilikinya sehingga dengan kehadiran Trans Studio akan semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

“Seperti di Trans Studio di Bandung dan Makassar. Nama Semarang nanti kan juga ikut terbawa dengan adanya Trans Studio. Jadi, Semarang tidak melulu kota ‘meeting’, namun juga wisata,” tukasnya.

Senada dengan itu, Public Relation Officer Hotel Quest Semarang Amanda Rosalina Ardine mengakui kurangnya tempat-tempat wisata di Semarang yang bisa dioptimalkan untuk mendongkrak wisatawan.

“Jujur saja potensi wisata di Semarang selama ini masih kurang. Mungkin juga masih banyak yang belum tahu juga Semarang punya wisata apa saja, dibanding kota-kota lain,” katanya.

Karena itu, kata dia, kehadiran Trans Studio di Semarang bisa menjadi salah satu tempat wisata yang akan menarik wisatawan, tidak hanya dari dalam kota, melainkan dari kota-kota sekitarnya.

Ia mengatakan warga dari kota-kota sekitar Semarang, seperti Demak, Kudus, dan Jepara tentunya akan berdatangan ke Semarang jika ada Trans Studio dan okupansi hotel juga akan meningkat.

“Namun, saya sendiri ingin kalangan seniman tetap diapresiasi. Jadi, Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) jangan dihilangkan karena menjadi wadah para seniman berkreasi dan berapresiasi,” pungkasnya.

Pro Kontra

Sebagaimana diwartakan, rencana pembangunan Trans Studio di kompleks TBRS Semarang menuai pro-kontra, terutama dari kalangan seniman yang beraktivitas seni di TBRS karena khawatir bakal tergusur.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan pembangunan Trans Studio tidak akan dilakukan secara gegabah dan tidak ada sekalipun niat untuk menggusur seniman dan aktivitas seni di TBRS Semarang.

“Pembangunan Trans Studio tidak akan dilakukan secara gegabah. Kami tidak akan melangkah sebelum semua proses ‘clear’. Kami akan ajak semua pihak terkait untuk berdiskusi dan berembuk,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya