SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG</strong> – Target transaksi yang dicanangkan selama <em>event Semarang Great Sale</em> (<em>Semargres</em>) <em>2018</em> gagal memenuhi target yang telah ditetapkan. Bahkan, realisasi transaksi Semargres tahun ini diperkirakan mengalami penurunan sekitar 20%-30% dibandingkan jumlah transaksi sekitar Rp170 miliar pada agenda yang sama tahun 2017 lalu.</p><p>Hal itu diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (<a title="Pilkada 2018: Kadin Jateng Tegaskan Pengusaha Tak Butuh Gubernur Suka Marah-Marah" href="http://semarang.solopos.com/read/20180418/515/911079/pilkada-2018-kadin-jateng-tegaskan-pengusaha-tak-butuh-gubernur-suka-marah-marah">Kadin</a>) Kota Semarang yang juga panitia penyelenggara <em><a title="Desainer Semarang Obral Karya di Semargres 2018" href="http://semarang.solopos.com/read/20180425/515/912634/desainer-semarang-obral-karya-di-semargres-2018">Semargres 2018</a></em>, Arnaz Agung Andrasmara, saat dihubungi <em>Semarangpos.com</em>, Senin (7/5/2018). Arnas menilai turunnya transaksi Semargres tahun ini lebih disebabkan adanya metode baru dalam penggunaan kupon undian belanja.</p><p>Jika pada tahun sebelumnya, kupon belanja Semargres dibagikan menggunakan kertas, tahun ini sistem diubah dengan menggunakan aplikasi yang diunduh melalui <em>Google Play Store</em> atau <em>App Store</em>. “Dengan sistem e-kupon itu membuat beberapa retail yang dulunya menyumbang transaksi dalam jumlah besar menjadi enggan terlibat, seperti Ace Hardware, Alfamart, dan Indomaret. Praktis jumlah transaksi pun mengalami penurunan,” ujar Arnaz.</p><p>Kendati demikian, Arnaz mengaku tidak akan mengganti atau mengubah sistem <em>e-kupon</em> itu saat pelaksanaan Semargres di tahun-tahun berikutnya. Dengan kata lain, sistem <em>e-kupon</em> ini akan kembali diterapkan pada <em>Semargres 2019</em>.</p><p>Ia beralasan sistem <em>e-kupon</em> jauh lebih baik dan efisien dibanding sistem konvesional, yang menggunakan kertas untuk penukaran kupon belanja. Selain mampu mendeteksi database konsumen dengan tepat, sistem e-kupon juga mampu menghemat biaya pengeluaran dari segi pembuatan kupon.</p><p>“Dulu waktu masih menggunakan sistem yang lama, kami mampu menghabiskan dana hingga ratusan juta rupiah untuk mencetak kupon belanja. Sekarang cukup pakai sistem digital sudah bisa. Tinggal ke depan apa yang menjadi kekurangan sistem ini kita perbaiki saja,” terang Arnaz.</p><p>Semarang Great Sale atau yang populer disebut Semargres pada tahun 2018 ini melibatkan sekitar 1.250 pengusaha yang ada di Kota Semarang. Agenda obral besar-besaran di berbagai gerai di Kota Semarang itu berlangsung mulai 8 April-6 Mei 2018.</p><p><a title="Agenda Semarang: Semarang Great Sale Targetkan Transaksi Rp250 Miliar" href="http://semarang.solopos.com/read/20180409/515/909041/agenda-semarang-semarang-great-sale-targetkan-transaksi-rp250-miliar">Sebelumnya,</a> Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menargetkan event itu mampu menghasilkan transaksi hingga Rp250 miliar. Keyakinan wali kota yang akrab disapa Hendi itu tak terlepas dari nilai transaksi Semargres tahun lalu yang mencapai Rp170 miliar lebih. </p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>