SOLOPOS.COM - Ilustrasi bus Transjakarta (JIBI/Bisnis/Endang Muchtar)

Transportasi massal jika akan dikembangkan butuh keseriusan pemerintah provinsi Jateng.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso, berpendapat diperlukan keseriusan pemerintah provinsi setempat menerapkan kebijakan dan pengembangan transportasi massal untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di sejumlah daerah.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Pemprov Jateng, khususnya Dinas Perhubungan harus serius dan melakukan tindakan nyata agar penerapan kebijakan transportasi massal bisa berhasil,” katanya di Semarang, Kamis (27/8/2015).

Menurut Hadi, selain keseriusan dari Pemprov Jateng, masyarakat juga perlu didorong untuk menggunakan transportasi massal, meskipun hal tersebut tidak mudah karena harus mengubah paradigma di masyarakat.

“Masyarakat berpikiran bahwa kalau menggunakan kendaraan pribadi dalam melakukan berbagai aktivitas itu akan dianggap sebagai orang sukses atau sebagai cara menunjukkan eksistensinya,” ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan berencana mengembangkan angkutan aglomerasi sebagai bagian dari transportasi massal di Jawa Tengah guna mengurangi kepadatan kendaraan di jalan raya.

Pengembangan angkutan aglomerasi ini akan mengintegrasikan kendaraan angkutan antardaerah dengan harga tiket yang murah dan akan berhenti pada titik-titik atau halte yang ditentukan.

Koridor Semarang-Bawen menjadi prioritas utama pengembangan angkutan aglomerasi di Jateng karena besarnya potensi permintaan pelayanan angkutan umum pada koridor tersebut dari dan ke pusat kegiatan.

Angkutan aglomerasi Semarang-Bawen yang akan dimulai pada tahun ini sudah dialokasikan anggaran senilai Rp28 miliar yang berasal dari APBD Jateng Perubahan 2014 dan APBD Jateng murni 2015.

Alokasi anggaran tersebut antara lain, untuk pengadaan 25 unit armada bus senilai Rp15 miliar, pembangunan halte di sejumlah titik Rp4,6 miliar, dan biaya operasional selama satu tahun sebesar Rp7,4 miliar.

Angkutan aglomerasi Semarang-Bawen akan dilayani 40 bus, dengan rincian 15 bus dari pemerintah pusat dan 25 bus dari Pemprov Jateng.

Dalam layanannya nanti angkutan aglomerasi Semarang-Bawen akan terintegrasi dengan koridor layanan BRT Trans Semarang koridor 1 (Mangkang-Penggaron) koridor 2 (Terboyo-Sisemut Ungaran), dan koridor 3 (Tanjung Emas-Kaliwiru-Simpang Lima).

Selain Semarang-Bawen, pemerintah pusat juga akan mengembangkan angkutan aglomerasi di Semarang-Kendal, Semarang-Karangtengah, Semarang-Gubug, Tegal-Slawi, Kudus-Mayong, Secang-Magelang-Muntilan, Purwokerto-Purbalingga, Purwokerto-Ajibarang, Purwokerto-Rawalo, Purwokerto-Kroya. Kemudian, Surakarta-Sukoharjo, Surakarta-Karanganyar, Surakarta-Masaran, Surakarta-Delanggu, dan Surakarta-Boyolali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya