SOLOPOS.COM - Capture rekaman video yang menunjukkan BRT Trans Semarang tak mau berhenti di selter dekat RSUD KRMT Wongsonegoro, Jl. Fatmawati, Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Jateng. (Facebook.com-Eka Nurjanah)

Transportasi di Kota Semarang menjadi bahan perbincangan setelah BRT Trans Semarang tak mau berhenti di selter yang tersedia.

Semarangpos.com, SEMARANG – Permasalahan transportasi di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menjadi bahan perbincangan hangat publik dunia maya (netizen) setelah beredar video yang menunjukkan bus rapid transit (BRT) Trans Semarang tak mau berhenti di selter yang sudah tersedia di dekat RSUD KRMT Wongsonegoro, Jl. Fatmawati, Mangunharjo, Tembalang.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Pengguna akun Facebook Eka Nurjanah yang mengunggah video tersebut ke dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Selasa (4/4/2017), memeparkan BRT Trans Semarang yang akan menepi di selter selalu diklakson oleh sopir angkutan kota (angkot).

“Bus Trans Semarang rute baru yang melewati Ketileng tidak mau mengangkut penumpang di halte depan RSUD KRMT Wongsonegoro, sudah 4X ini bis tidak mau berhenti bahkan supir memberikan kode menolak penumpang. Bahkan begitu bis menepi selalu diklakson oleh supir angkot orange atau angkot kuning. Ini ada apa,” tulisnya dalam keterangan video. Selain itu, ia merasa tak puas dengan pelayanan BRT Trans Semarang yang tak mau menepi di selter.

Netizen yang melihat video tersebut lantas menuding sopir angkot sebagai penyebab BRT Trans Semarang tak mau berhenti di selter. Mereka bahkan menduga sopir BRT Trans Semarang telah mendapatkan ancaman dari para sopir angkot sehingga tak berani mengangkut penumpang di kawasan tersebut.

Seng salah dudu BRT. Mungkin BRT dapat ancaman dari [sopir] angkot makane ra wani mandek. Kasusnya hampir seperti ojek online dan ojek konvensional,” papar pengguna akun Facebook Tiar Saja Lah.

Yap mesti diancem ambek supir angkot. Mohon ditindak tegas pak bos yang bersangkutan,” timpal pengguna akun Facebook Apri Yandi Idris.

Pengguna akun Facebook Eka Nurjanah lantas menambahkan para sopir angkot kerap memarkirkan angkotnya di dekat selter jika ada BRT Trans Semarang hendak menepi. “Masalahnya angkot selalu maju kalo ada bis trans [BRT Trans Semarang]. Bahkan yang tadinya daerah halte kosong angkot, tau2 angkot yang dari kejauhan nyamperin terus nglakson2 keras,” imbuh Eka Nurjanah.

Netizen yang tergabung dalam grup Facebook MIK Semar lantas menyarankan pihak pengelola BRT Trans Semarang menempatkan petugas di setiap selter agar peristiwa serupa tak terulang.

Mereka berharap permasalahan transportasi di Kota Semarang itu tak berbuntut panjang. Jika memang ada konflik, netizen berharap konflik tersebut dapat diselesaikan dengan kepala dingin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya