SOLOPOS.COM - Armada bus baru BRT Trans Semarang. (Skyscrapercity.com)

Transportasi Semarang menyandang malu setelah ban cadangan armada bus rapid transit (BRT) Trans Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi geram atas raibnya ban cadangan armada bus rapid transit (BRT) Trans Semarang yang diduga dicuri. “Sampai saat ini, saya masih gregeten, gemes. Ban gedine sakmono sopo sing nyolong? [Ban sebesar itu siapa yang mencuri]? Carane piye [Caranya bagaimana]?,” katanya di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/1/2017).

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Meski demikian mengaku tak habis pikir dengan modus operandi pencuri ban cadabfab bus rapid transit (BRT) Trans Semarang itu, ia yakin polisi memiliki strategi yang hebat untuk menyelidiki kasus tersebut. Ia berharap banyak pencurian ban BRT itu bisa segera dibongkar.

Menurut Hendisapaan akrab Hendrar Prihadipihaknya sudah melaporkan dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan dan penyidikan kasus raibnya aset Trans Semarang itu kepada polisi. “Sudah dilaporkan ke kepolisian mengenai aset yang hilang. Sejauh ini, saya juga sudah sampaikan kepada Pak Kapolrestabes Semarang. Saya serahkan panjenengan semua,” katanya.

Kalau memang ada oknum orang dalam di manajemen Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang yang terlibat, kata dia, silakan saja ditindak dan diproses sesuai aturan yang berlaku.

Ia menjelaskan, sebenarnya dari Inspektorat Kota Semarang juga sudah melakukan penyelidikan atas raibnya aset BLU Trans Semarang, dan sudah ditemukan sejumlah indikasi. “Kemudian, dilakukan cross check kepada yang bersangkutan tetapi bilang tidak. Ya, sudah kami laporkan kepolisian untuk mencari tahu siapa yang paling bertanggung jawab,” katanya.

Sebanyak 32 ban cadangan armada BRT Trans Semarang di Terminal Mangkang, Semarang, yang belum pernah dioperasikan sama sekali raib diduga karena dicuri. Kasus pencurian tersebut dilaporkan Kepala BLU Trans Semarang Agung Nurul Falaq di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polrestabes Semarang di Semarang, Rabu (4/1/2017) lalu.

Menurut Agung, pencurian itu diketahui pada Desember 2016 ketika dilakukan pengecekan terhadap 33 bus Trans Semarang yang terparkir di Terminal Mangkang Semarang. Nilai total 32 ban tersebut ditaksir mencapai sekitar Rp140 juta.

Selain kasus pencurian ban cadangan, Polrestabes Semarang juga tengah menyelidiki dugaan korupsi pengelolaan armada Trans Semarang yang disewakan secara ilegal. Delapan bus yang rencananya digunakan untuk melayani Koridor VI rute Universitas Diponegoro menuju Universitas Negeri Semarang ternyata sudah dioperasikan, padahal koridor tersebut belum dibuka.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya