Jateng
Jumat, 10 November 2023 - 15:34 WIB

Triwulan III/2023, Investasi Jateng Rp55,84 Triliun, Ini Daerah Tujuan Investor

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sakina Rosellasari. (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat realisasi investasi di wilayahnya hingga triwulan III tahun 2023 mencapai Rp55,84 triliun, atau sekitar 84,9 persen dari target yang ditetapkan pada tahun ini, yakni Rp65,7 triliun.

Realisasi investasi Jateng itu berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp17,15 triliun, penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp24,14 triliun, dan sektor usaha kecil dan mikro (UKM) mencapai Rp14,5 triliun.

Advertisement

Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari, mengatakan mayoritas investor di Jateng menanamkan modalnya atau berinvestasi pada sektor padat karya seperti industri alas kaki atau sepatu, garmen, tekstil hingga apparel. “Mereka [investor] tetap kawasan industri [favoritnya], tapi ada juga daerah di luar kawasan industri yang jadi incaran seperti Jepara, Brebes, dan Sragen,” ujar Sakina kepada wartawan di kantornya, Jumat (10/11/2023).

Terkait alasan kenapa keiga daerah tersebut menjadi favorit investor, Sakina menjelaskan karena aksesnya yang mudah baik untuk kegiatan ekspor impor, logistik, maupun mobilitas lainnya. Oleh sebab itu, dalam catatan DPMPTSP Jateng, daerah favorit investasi masih berada di Pantura dan belum menyebar ke bagian tengah dan selatan Jawa Tengah.

“Kita sudah menawarkan tengah dan selatan Jateng. Tapi pertimbangan mereka pada akses. Makanya dengan adanya tol Solo-Yogyakarta pasti kedepanya bakal sangat berpengaruh. Ini saja Solo dan sekitarnya sudah jadi favorit,” tuturnya.

Advertisement

Sakina menyebutkan saat ini ada delapan kawasan industri yang ada di Jateng. Kedelapan kawasan industri itu pun memiliki sarana dan prasarana yang menunjang bagi kegiatan industri. Kedelapan kawasan industri itu yakni Grand Batang City (KIT Batang), Batang Industrial Park, Aviarna Industrial Park, Kawasan Industri Kendal, Jateng Land Industrial Park, dan Kawasan Industri Cilacap.

“Harapannya, realisasi investasi akan menggerakkan roda perekonomian. Karena adanya industri pasti akan timbul multiplier effect dan spread effect. Meningkatkan konsumsi rumah tangga karena industri menciptakan lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja. Ini tentunya akan mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan,” tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif