SOLOPOS.COM - Peserta pelatihan barista saat membuat kopi dengan beragam cara. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA–Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Salib Putih Salatiga menggelar pelatihan berbasis kompetensi sekolah barista Salatiga angkatan II.

Kegiatan tersebut dikhususkan untuk calon wirausaha muda. Targetnya ada 1.000 orang yang bisa menjadi wirausaha usaha.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Kami mempunyai visi melatih 1.000 orang dalam waktu dua hingga tiga tahun. Untuk saat ini kita sudah melatih 50 hingga 60 orang,” ungkap Ketua koordinator BLK Salib Putih, Juwanto, kepada Solopos.com di Aula BLK Komunitas Salip Putih, Jumat (14/10/2022).

Juwanto membeberkan sumber dana pelatihan ini dari Kementerian Tenaga Kerja dan sudah dilakukan beberapa kali. Selain dengan dana dari pemerintah, pihaknya juga menyediakan pelatihan dengan biaya secara mandiri.

“Ada pelatihan paket pelatihan satu hari, tiga hari, tujuh hari dan yang dari Kementerian dua puluh hari,”terangnya.

Dijelaskan Juwanto, selain diberikan pengetahuan dan keterampilan tentang kopi, peserta juga akan diajak kunjungan industri ke perusahaan pengelola kopi supaya peserta punya pemahaman yang lebih lengkap.

“Harapan kami para peserta kedepan menjadi wirausaha muda dibidang kopi,” jelasnya.

Para peserta dalam pelatihan ini diajarkan keterampilan dasar (basic skill) di antaranya manual brew atau kopi tubruk dan beberapa yang lain yakni espresso.

“Jadi untuk paket satu hari saja bisa mempelajari baik yang manual maupun yang espresso. Bahkan para peserta diajarkan kopi latte. Latte itu yang bermotif bunga hati dan lainya,” terangnya.

Juwanto menyebut sasaran peserta pelatihan adalah usia produktif yakni usia 18 tahun hingga 55 tahun.

“Jadi untuk peserta ada perpaduan junior dan senior yang kemudian bisa saling berbagi karena mereka ada yang sudah punya kafe yang ingin memperdalam ilmu perkopian,” bebernya.

Ketua Yayasan Salib Putih, Arif, menambahkan bahwa saat ini sudah meluluskan 32 orang yang betul betul sekolah.

“Harusnya yang dari Kemenaker itu setiap periode 30 orang. Namun karena waktu itu pandemi maka dibatasi hanya 16 orang atau peserta,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya