SOLOPOS.COM - Bambang Sadono. (dpd.go.id)

Turn Back Hoax diserukan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bambang Sadono.

Semarangpos.com, SEMARANG — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bambang Sadono di Semarang, Jumat (3/3/2017), menyerukan semangat Turn Back Hoax di Semarang. Menurut dia, masyarakat pengguna Internet (netizen) perlu dibentengi dari hoax atau berita bohong dengan memberikan pengetahuan yang cukup mengenai teknologi informasi plus segala aturan mainnya.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Edukasi terkait dengan hoax atau berita bohong itu, menurut Bambang Sadono penting supaya mereka tidak mudah memercayai informasi yang beredar di media sosial sekaligus mencegah netizen berurusan dengan hukum. Selain itu, imbuh Bambang yang juga Ketua Badan Pengkajian MPR, netizen bisa membedakan apakah informasi di media sosial itu hoax. Dengan demikian, mereka akan lebih berhati-hati sebelum menyebarluaskan informasi melalui media sosial.

Oleh karena itu, DPD bekerja sama dengan Yayasan Adi Bakti Wartawan (ABW) akan menggelar Seminar Melawan Hoaks di Semarang, Senin (13/3/2017) mendatang, dengan menampilkan praktisi media, akademisi, dan birokrat.  Agar netizen tidak mudah menyebarkan berita bohong yang berujung di meja hijau, lanjut Bambang, panitia seminar yang diketuai Adi Ekopriyono itu mengundang Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Dadang Somantri.

Pembicara dari Pemprov Jateng itu akan menyampaikan pentingnya netizen mengetahui rambu-rambu bersosial media, sebagaimana termaktub dalam UU No. 19/2016 tentang Perubahan atas UU No.11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Seminar yang akan dimoderatori dosen Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro Semarang Lintang Ratri Rahmiaji juga menampilkan Pemimpin Redaksi Wawasan Gunawan Permadi yang akan memberikan bekal kepada peserta seminar mengenai ciri-ciri hoax atau berita bohong.

Penyebaran hoax atau berita bohong bukan hanya berdampak pada individu, tetapi juga mengancam kesatuan dan persatuan bangsa, khususnya informasi mengenai suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Untuk mengetahui sejauh mana dampak berita hoaks dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, panitia mengundang Dekan FISIP Undip Semarang Sunarto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya