Jateng
Sabtu, 19 Agustus 2023 - 11:44 WIB

UIN Saizu Purwokerto Kukuhkan 6 Guru Besar Sekaligus, Kini Miliki 18 Profesor

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Undangan pengukuhan enam guru besar UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto, yang akan digelar Selasa (22/8/2023). (Istimewa)

Solopos.com, PURWOKERTO — Jumlah guru besar UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (Saizu) Purwokerto, Jawa Tengah akan bertambah enam orang.

Dengan bertambahnya enam guru besar tersebut, UIN Saizu kini mempunyai 18 profesor dari berbagai bidang ilmu.

Advertisement

Pengukuhan enam guru besar sekaligus itu bakal digelar di Auditorium Utama UIN Saizu, Selasa (22/8/2023) dimulai pukul 08.00 WIB.

Ratusan tamu undangan dan keluarga para guru besar dijadwalkan hadir. Rektor UIN Saizu, Roqib, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian para guru besar ini.

“Hal inilah yang selalu saya harapkan dan sampaikan pada seluruh dosen UIN Saizu bahwa tidak ada dosen yang pensiun sebelum meraih predikat tertinggi dalam kariernya yakni guru besar,” tuturnya Roqib yang merupakan profesor Ilmu Pendidikan Islam itu, dari rilis yang dikutip Solopos.com, Sabtu (19/8/2023).

Advertisement

Berdasarkan informasi yang diterima, keenam guru besar baru tersebut masing-masing Prof. Dr. H. Munjin, M.Pd.I. dikukuhkan sebagai guru besar bidang pendidikan agama Islam; Prof. Dr. Hj. Naqiyah, M.Ag. dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu tafsir; Prof. Dr. H. Supriyanto, M.S.I. sebagai guru besar bidang filsafat Islam.

Kemudian Prof. Dr. Kholid Mawardi, M.Hum. dikukuhkan sebagai guru besar bidang ilmu sejarah kebudayaan Islam; Prof. Dr. Hj. Khusnul Khotimah, M.Ag. sebagai guru besar bidang ilmu akhlak dan tasawuf; dan Prof. Dr. H. Abdul Wachid, M.Hum. sebagai guru besar bidang ilmu pendidikan bahasa dan sastra Indonesia.

Secara bergiliran, para guru besar ini menyampaikan pidato pengukuhannya masing-masing.

Salah satu pidato pengukuhan disampaikan Abdul Wachid berjudul Moderasi Beragama melalui Literasi Sastra Indonesia di Pondok Pesantren.

Advertisement

Dalam pemikirannya, Abdul Wachid yang merupakan salah satu penulis aktif esai di Solopos Media Group (SMG) itu menyatakan pesantren menyediakan lingkungan pembelajaran yang kuat dengan pendekatan kontekstual dalam pemahaman agama.

Hal ini berarti pesantren mengajarkan nilai-nilai agama dengan memperhatikan realitas sosial, kultural, dan sejarah Indonesia.

Dalam konteks moderasi beragama, pesantren memberikan pemahaman yang lebih luas tentang ajaran Islam yang mengedepankan rahmatan lil’alamin (rahmat bagi seluruh alam) dan prinsip-prinsip persaudaraan.

Menurutnya, literasi sastra sangat penting diajarkan di pesantren karena sastra memiliki kesamaan dengan tasawuf, yaitu mendekatkan hati manusia kepada Allah Swt.

Advertisement

Kemampuan bersastra dalam diri santri dapat melembutkan hati, pikiran, dan perilaku.

Hati, pikiran, dan perilaku yang lembut merupakan pangkal dari sikap keberagamaan yang moderat (tengah).

Sikap moderat merupakan salah satu sikap Nabi Muhammad saw. yang patut diteladani karena beliau adalah sosok yang adil bagi kaumnya dan bagi orang lain.

Dengan pengetahuan agama dan sastra yang mendalam, santri memiliki kepekaan perasaan, kejernihan pikiran, dan sikap egaliter yang kuat.

Advertisement

“Praktik moderasi beragama melalui literasi sastra Indonesia oleh santri di pondok pesantren berangkat dari tradisi pembacaan kitab yang dilaksanakan secara bandongan dan sorogan,” tutur dia saat menghubungi Solopos.com, Sabtu.

Guru Besar UIN Saizu Purwokerto, Jawa Tengah

1. Prof. Dr. H. M. Dailamy SP, Bidang Ulumul Hadits

2. Prof. Dr. H. Sunhaji, M.Ag, Bidang Ilmu Pengelolaan Pengajaran

3. Prof. Dr. H. Abdul Basit, M.Ag, Bidang Ilmu Dakwah

4. Prof. Dr. H. Fauzi, M.Ag, Bidang Ilmu Pendidikan

5. Prof. Dr. H. Ridwan, M.Ag, Bidang Ilmu Hukum Islam

Advertisement

6. Prof. Dr. Hj. Tutuk Ningsih, M.Pd, Bidang Ilmu Sosiologi Pendidikan

7. Prof. Dr. H. Moh. Roqib, M.Ag, Bidang Ilmu Pendidikan Islam

8. Prof. Dr. H. Suwito, M.Ag, Bidang Ilmu Pengkajian Islam/ Pemikiran Islam (Tasawuf)

9. Prof. Dr. H. Subur, M.Ag, Bidang Ilmu Pendidikan

10. Prof. Dr. H. Sulkhan Chakim, S.Ag., M.M, Bidang Ilmu Kajian Budaya dan Media

11. Prof. Dr. Ansori, M.Ag, Bidang Ilmu Hukum Islam

12. Prof. Dr. H. Rohmad, M.Pd, Bidang Ilmu Evaluasi Pendidikan

13. Prof. Dr. Abdul Wachid B.S., S.S., M.Hum, Bidang Ilmu Pendidikan dan Sastra Indonesia

14. Prof. Dr. Hj. Naqiyah, M.Ag, Bidang Ilmu Tafsir

15. Prof. Dr. Munjin, M.Pd.I, Bidang Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

16. Prof. Dr. Kholid Mawardi, S.Ag., M.Hum, Bidang Ilmu Sejarah Kebudayaan Islam

17. Prof. Dr. H. Supriyanto, Lc., M.S.I, Bidang Ilmu Filsafat Islam

18. Prof. Dr. Hj. Khusnul Khotimah, M.Ag, Bidang Ilmu Akhlaq Tasawuf

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif