Jateng
Rabu, 25 Januari 2023 - 14:44 WIB

Uji Coba Pemurnian Tanah di Semarang Sasar 16 Ha Sawah, Hasil Panen Meningkat

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, saat panen padi demplot Kelompok Tani Makmur 1 Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Rabu (25/1/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang telah melakukan program uji coba pemurnian tanah dengan mengurangi pupuk kimia di persawahan Dusun Krajan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Hasil uji coba demplot tersebut terdapat peningkatan 1,2 ton dari padi yang ditanam Kelompok Tani Makmur 1 Desa Brongkol seluas satu hektare.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengatakan konsep pemurnian tanah itu bertujuan menyuburkan tanah kembali. Hal tersebut sekaligus ingin mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Advertisement

Umumnya, dalam satu hektare petani menggunakan 250 kilogram pupuk kimia. Namun di lahan demplot ini hanya menggunakan 130 kilogram.

Artinya sudah ada pengurangan 120 kilogram pupuk kimia. Dengan pemurnian tanah ini, para petani diberikan pengetahuan membuat pupuk organik.

“Konsep pemurnian tanah. Bagaimana kita mengurangi penggunaan pupuk kimia. Alhamdulillah ini yang pertama ada kenaikan 1,2 ton,” kata Bupati kepada Solopos.com, Rabu (25/1/2023).

Advertisement

Ke depan, para petani diharapkan secara bertahap beralih dengan menggunakan pupuk organik. Saat ini sudah ada 16 hektare sawah di Kabupaten Semarang yang telah diuji coba pemurnian tanah.

“Satu kecamatan kami ambil satu hektare. Harapan ke depan, di perubahan anggaran 2023 nanti akan ada tambahan lagi, paling tidak 100 hektare dulu,” kata Bupati.

Kepala Desa (Kades) Brongkol, Heru Sandhora, mendukung program pemurnian tanah tersebut karena telah terbukti bisa meningkatkan hasil panen petani dibandingkan tahun sebelumnya.

Advertisement

Selain itu pihaknya akan berupaya untuk bekerja sama dengan kepala desa di sekitar wilayahnya, seperti Desa Ngrapah dan Desa Jambu untuk menanam padi secara serempak.

“Bareng itu kan untuk memutus hama. Jadi kalau bareng, pencegahan dan pengendalian hama lebih mudah,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif