SOLOPOS.COM - Rombongan civitas academica UKSW Salatiga saat berkunjung ke Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) yang dikelola Djarum Foundation Bakti Lingkungan di Kudus, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (15/2/2023). (Solopos.com-Humas UKSW Salatiga)

Solopos.com, KUDUS — Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga disebut-sebut sebagai kampus hijau di Kota Salatiga yang menjadi cikal bakal program Kampus Darling Djarum Bakti Lingkungan. Hal ini muncul setelah Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2022 lalu, UKSW menggandeng Djarum Bakti Lingkungan dalam kegiatan penanaman pohon di Salatiga dan sekitarnya. Program Kampus Darling itu pun kemudian diterapkan Djarum Bakti Lingkungan dengan kampus lainnya.

Hal itu mengemuka dalam acara anjangsana pimpinan UKSW ke Djarum Oasis Kretek Factory Kudus, Rabu (15/2/2023). Rombongan yang dipimpun Rektor UKSW, Prof Dr Intiyas Utami, ini diterima langsung Vice President Director Djarum Foundation, F.X. Supanji, dan Senior Manager Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Anton Edi Purnomo, serta Deputy Manager Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Yunan Aditya.

Melalui kunjungan ini, Rektor Intiyas Utami menyebut jika UKSW yang telah mengawali menjadi mitra strategis dalam kesuksesan program Kampus Darling. Oleh karenanya, UKSW tak ingin kerja sama dengan Djarum Foundation itu selesai begitu saja. Kemitraan bersama kampus, menurut Intiyas perlu terus dibangun agar memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami akan membentuk tim khusus menangani hal ini,” ujar Rektor UKSW Salatiga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/2/2023).

Senada, FX Supanji pun mengharapkan hal serupa untuk terus bermitra dengan kampus karena perubahan-perubahan bagi lingkungan harus dimulai dari dunia pendidikan.

Selama di Kudus, pimpinan UKSW dan rombongan disambut dengan sukacita oleh keluarga besar Djarum Foundation. Rombongan diajak berkeliling melihat pabrik rokok yang terdiri dari sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM).

Di tempat ini, rombongan juga diajak melihat proses produksi yang memberdayakan 4.000 kaaryawan perempuan. Tak sekadar berkeliling, rombongan juga berkesempatan melinting secara manual.

“Secara khusus kami dapat melihat bagaimana inovasi dimulai dari ide sederhana menjadi sesuatu yang besar akhirnya menghasilkan produk-produk berbahan baku tembakau yang bernilai jual dan berdaya saing. Perguruan tinggi butuh belajar dari industri sebesar PT Djarum yang juga tidak pernah meninggalkan semangat riset untuk inovasi,” ujar Direktur Penjaringan Beasiswa dan CSR UKSW, Pratiwi Cristin Harnita, S.Sos., M.I.Kom.

Selain diajak berkunjung ke pabrik, rombongan juga diajak ke Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) yang dikembangkan Djarum Foundation, khususnya Bakti Lingkungan.

Dengan menyaksikan langsung kondisi PPT milik Djarum Foundation, rombongan memperoleh wawasan mengenai pengelolaan tanaman dan inovasi dalam menghasilkan produk tanaman unggulan. Dalam hal ini universitas belajar terkait pengelolaan tanaman holtikultura dan tanaman konservasi dalam upaya pelestarian lingkungan.

Tak hanya mendapatkan wawasan terkait bakti pada lingkungan dan strategi yang dilakukan, rombongan juga diajak untuk melihat suasana Pendidikan di Raden Umar Said (RUS) Animation. RUS Animation merupakan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang telah didukung penuh dalam kurikulum dan sarana prasarana. Sekolah ini berfokus pada pengembangan industri kreatif.

“Di sini universitas mendapat banyak masukan dalam pengembangan sarana prasarana dan penciptaan situasi akademik yang kreatif. Ini sangat mungkin kita lakukan kedepannya,” imbuh Direktur Infrastruktur dan Digitalisasi UKSW, Dr. Johan Jimmy Carter Tambotoh, S.E., M.Si.

Rekomendasi
Berita Lainnya