SOLOPOS.COM - Rektor UKSW Salatiga, Intiyas Utami (dua kiri) bersama Vice presiden Djarum Foundation, FX Supanji (dua kanan) saat menanam pohon durian bawor di Kampus FTI UKSW Salatiga, Jumat (18/8/2023) pagi. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGAUniversitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga bekerja sama dengan Djarum Foundation menggelar kegiatan bakti lingkungan dengan penanaman pohon sebagai bentuk kesadaran terhadap lingkungan.

Penanaman pohon dilakukan oleh mahasiswa baru UKSW pada Jumat (18/8/2023) pukul 07.30 WIB. Acara itu menjadi rangkaian orientasi mahasiswa baru (OMB).

Acara seremonial dilakukan di Kampus Fakultas Teknologi Informasi UKSW, Blotongan, Sidorejo, Kota Salatiga. Perwakilan 1.000 mahasiswa menanam 500 batang pohon aneka jenis, seperti durian bawor, beringin, kepoh, gayam, jambu air, dan trembesi.

Lokasi penanaman tidak hanya di lingkungan kampus UKSW, tetapi juga sejumlah lokasi yang telah ditentukan. Hal itu seperti kampus UKSW di Jalan Diponegoro, Tingkir Tengah, tempat pembuangan akhir (TPA) Ngronggo, dan Belik Luwing.

Pada kesempatan itu, turut hadir Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji dan jajaran pejabat UKSW. Rektor UKSW, Intiyas Utami, mengatakan kegiatan ini bertujuan membentuk profil lulusan UKSW yang peduli terhadap lingkungan.

“Mahasiswa sebagai calon pemimpin di masa depan tidak hanya cukup memiliki kompetensi. Tapi juga harus memiliki kebijaksanaan. Harus bijaksana dalam semua hal. Artinya bisa secara sadar iling lan waspodo bahwa segala hal yang berkaitan dengan lingkungan ini adalah untuk ditumbuhkembangkan. Bukan untuk dibiarkan saja,” jelas Rektor kepada wartawan setelah penamaan pohon, Jumat (18/8/2023).

Upaya peduli lingkungan itu diawali dengan melibatkan mahasiswa baru untuk secara langsung menanam pohon bersama. Kegiatan ini sebagai bentuk manusia ciptaan Tuhan yang harus menghargai ciptaan Tuhan yang lainnya. Selain itu, mahasiswa baru juga diberikan pemahaman mengurangi sampah plastik.

“Semua mahasiswa kami minta untuk tidak menggunakan botol plastik. Tapi menggunakan tumbler yang sudah didapatkan. Ini sebagai kepedulian kami, kepada negeri ini,” jelas Rektor UKSW.

Pihaknya menyadari kepedulian terhadap lingkungan harus dimulai dari diri sendiri, yaitu dengan kesadaran diri. Sehingga tidak mudah memberikan stigma kepada orang lain. Kemudian, kebiasaan itu ditularkan kepada teman dan keluarga terdekatnya.

Vice presiden Djarum Foundation, FX Supanji, menambahkan keberlangsungan kehidupan ini harus tetap dijaga pada generasi sekarang. Salah satunya adalah kepedulian terhadap lingkungan. Pihaknya melalui Djarum Foundation menggelar banyak kegiatan tanam pohon.

“Kapan lagi kalau tidak kita mulai. Untuk sadar menjaga lingkungan. Salah satunya menanam pohon dan mengurangi sampah plastik,” kata FX Supanji.

Dikatakan, sampah menjadi hal yang cukup menjadi masalah. Sebab, bisa menimbulkan banjir dan masalah lingkungan. Berkaca dari permasalahan itu, pihaknya juga berkomitmen menjaga lingkungan hidup tetap lestari.

“Semua makhluk hidup ini jika sudah sadar akan kelestarian lingkungan, perbaikan lingkungan, saya percaya dunia akan tumbuh lebih baik, lebih baik,” tandas FX Supanji.

Rekomendasi
Berita Lainnya