SOLOPOS.COM - Diskusi mahasiswa Program Magister dan Doktor Studi Pembangunan Fakultas Interdisiplin (FID) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga bersama School of Geoscience University of Sydney. (Solopos.com/UKSW Salatiga)

Solopos.com, SALATIGA — Program Magister dan Doktor Studi Pembangunan Fakultas Interdisiplin (FID) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga bersama School of Geoscience University of Sydney mengadakan kegiatan Sekolah Lapangan Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan selama kurang lebih dua pekan, Senin-Senin (12-26/6/2023).

Sustainable Development Postgraduate Field School merupakan program yang dikelola Center for Sustainable Development Studies (CSDS) di bawah naungan FID. Salah satu kegiatan dalam program tersebut adalah tutorial discussion yang diselenggarakan di Ruang 505 Gedung G UKSW, Kamis (15/6/2023).

Dosen FID sekaligus Field Translator acara tersebut, Rio Giovano Setiawan, S.Pd., M.Si., menuturkan kegiatan diskusi ini merupakan wadah untuk bertukar ilmu dan pola pikiran terkait dinamika sosial masyarakat yang sudah diamati mahasiswa peserta program.

Rio Giovano Setiawan menambahkan bahwa rangkaian kegiatan dalam program ini bertujuan mempelajari kebijakan yang berkelanjutan melalui dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Salah satu dinamika yang diperbincangkan dalam kegiatan diskusi ini, yakni banjir rob yang terjadi di beberapa daerah di Semarang.

Sebelum kegiatan diskusi, mahasiswa telah mengamati banjir rob di Semarang secara langsung dan mendengarkan paparan dinas setempat atas permasalahan tersebut. Kemudian, kegiatan diskusi ini dilakukan untuk memetakan cara terbaik guna memecahkan solusi permasalahan tersebut.

“Kami harus melihat dinamika yang ada dengan berbagai kacamata karena mengkaji permasalahan tidak cukup dengan satu ilmu saja. Dengan diskusi ini kami dapat melihat lebih jauh keadaan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat,” imbuhnya.

Selain kegiatan diskusi, mahasiswa menghadiri kuliah yang melibatkan banyak ahli di bidang terkait dan berpartisipasi dalam kelompok diskusi berbasis bacaan yang mengkaji kerangka teori pengelolaan sumber daya alam dan mata pencaharian perdesaan.

Peserta juga akan diajak menghadiri pertemuan dengan para pemangku kepentingan guna membahas tantangan kritis dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Mereka juga akan melakukan penelitian lapangan yang mencakup fokus grup dan wawancara dengan warga serta tinggal bersama masyarakat desa.

Sebelumnya, pembukaan program dilakukan Dekan FID UKSW Prof. Daniel D. Kameo, S.E., M.A., Ph.D didampingi Koordinator program dari University of Sydney Assoc. Prof. Jeff Neilson di Semarang, Senin (12/6/2023).

Dalam sambutannya, Prof. Daniel menyampaikan pentingnya peran akademisi dalam memberikan masukan terhadap pengampu kebijakan terkait pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, Neilson melihat pentingnya perhatian terhadap persoalan lingkungan dan dampaknya pada komunitas.

Program ini diikuti 14 mahasiswa School of Geoscience University of Sydney dan tujuh mahasiswa FID. Mengambil lokasi kegiatan di Semarang, Magelang, dan Salatiga, output program yang diharapkan di antaranya berupa jurnal, rancangan penelitian, maupun kolaborasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah di bidang tersebut.

Rekomendasi
Berita Lainnya