SOLOPOS.COM - Segenap dosen UKSW Salatiga dan peserta saat berfoto bersama dalam acara International Conference on Science and Science Education (IConSSE) pada Kamis (21/9/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGAUniversitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kembali menggelar konferensi internasional, The 5th International Conference on Science and Science Education (IConSSE) 2023, Kamis-Jumat (21-22/9/2023).

Kegiatan ini merupakan rangkaian lokakarya internasional dua tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UKSW Salatiga. Tahun ini, Fakultas Biologi (FB) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bergabung sebagai co-host.

Vice Chairman of the 5th IConSSE 2023, Debora Natalia Sudjito, mengungkapkan rasa syukurnya FSM dapat kembali menyelenggarakan IConSSE secara hybrid. Sedikitnya terdapat sekitar 130 peserta hadir secara luring, sedangkan puluhan peserta lain hadir secara daring.

“Puji syukur kepada Tuhan dan terima kasih kepada seluruh panitia dan pihak-pihak yang telah memungkinkan konferensi ini terlaksana,” ungkap Debora Natalia Sudjito saat memberi sambutan dalam acara pembukaan.

Narasumber dari berbagai negara dihadirkan, seperti Prof. Yang Kim, dari Kumamoto University, Jepang dan Kosin University, Korea Selatan; Dr. Joel Tiu Maquiling dari Ateneo de Manila University, Filipina; Prof. P. Mangala CS. De Silva dari University of Ruhuna, Sri Lanka; dan Prof. Adi Setiawan dari UKSW.

Debora Natalia Sudjito mengatakan acara ini terdiri atas dua acara satelit, yaitu International Conference on Mathematics and Physics (IConMaP) dan International Conference on Biology and Chemistry (IConBiC). Pembicaraan dan diskusi IConSSE ke-5 tahun 2023 ini fokus pada peran utama dan tantangan pendidikan sains dan sains di dunia VUCA (volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas).

Dosen FSM ini berharap konferensi ini dapat menjadi tempat yang indah untuk berbagi peran utama dan tantangan sains dan pendidikan sains di dunia VUCA. Di samping itu juga memberikan wawasan kepada guru sains, peneliti, dan praktisi untuk bertahan di dunia VUCA serta berbagi pengalaman, keterampilannya.

“Semoga kita menikmati persekutuan akademis dengan wawasan mendalam, pemikiran visioner, dan jaringan jangka panjang yang menggema dan menginspirasi kita semua di sini,” harapnya.

Senada, Dekan FSM Wahyu Hari Kristiyanto, M.Pd., Dekan FB Dr. Rully Adi Nugroho dan Dekan FKIP, Helti Lygia Mampouw, menyampaikan rasa syukurnya.

“Selamat datang di IConSSE ke-5 dan terima kasih atas keterlibatan dan kontribusi yang sangat berharga,” ungkap Dekan FSM.

Ditambahkannya, IConSSE merupakan bagian dari skema pencapaian indikator kinerja strategis (IKS) dalam hal peningkatan jumlah publikasi artikel ilmiah di tingkat internasional dan peningkatan jumlah kemitraan internasional.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Yafet Yosafet Wilben Rissy, menyambut hangat narasumber dan peserta dari berbagai penjuru dunia yang menjadi bagian dari acara bergengsi ini.

“Saya mengundang Anda semua untuk menyelami beragam ide dan penemuan yang menanti kita dalam beberapa hari mendatang. Mari kita manfaatkan semangat penelitian dan kerja sama untuk mendorong kemajuan, menginspirasi perubahan, dan menjadikan dunia lebih baik melalui kekuatan pengetahuan,” tuturnya.

Membuka sesi konferensi, Prof. Yang Kim memaparkan materi bertajuk Various Topics on Supramolecular Chemistry. Dalam paparan materinya, ia menyampaikan mengenai supramolecular chemistry, aplikasi supramolecular chemistry, uranium chemistry, dan lainnya.

Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa, khususnya Program Studi (Prodi) Kimia bahwa mempelajari Kimia bukan hal yang mudah.

“Kalian harus belajar dan bekerja keras untuk itu. Kecuali jika Anda adalah seorang genius, Anda bisa bekerja lebih sedikit. Tapi jika tidak, kalian harus bekerja keras,” pesannya.

Sesi kedua bertajuk From the New Normal to a New Equilibrium: Challenges in Science Education in a Post-Pandemic Season dibawakan oleh Dr. Joel Tiu Maquiling. Berawal dari pandemi covid-19 yang telah mengubah sistem pendidikan, tantangan bagi pendidik sains adalah menciptakan modul online yang bermakna dan relevan, penilaian, dan pengalaman digital.

Dalam paparan materinya, para peserta dibekali untuk mendapatkan ilmu dan strategi yang efektif dan efisien bagi guru sains dan mahasiswa untuk bertransisi menuju keseimbangan baru pascapandemi.

Ia juga menyampaikan materi mengenai pengalaman kesulitan pendidik dan mahasiswa serta cara penyampaian ilmu pengetahuan dan pendidikan sains saat ini karena terdampak oleh pandemi.

Kegiatan IConSSE akan berlangsung juga pada Jumat (22/9/2023) dengan pemateri Prof. P. Mangala CS. De Silva dan Prof. Dr. Adi Setiawan. Prof. P. Mangala CS. De Silva akan memaparkan materi bertajuk Pioneering Robust Approaches for Early Detection of Chronic Kidney Disease of Uncertain Etiology in Sri Lanka.

Sedangkan Prof. Dr. Adi Setiawan membawakan materi bertajuk Performance Comparison of Machine Learning Method for Classification on the SNP Genetic Data.

Konferensi ini turut menghadirkan puluhan pembicara dari berbagai universitas di Indonesia dan juga dari luar negeri yang akan mempresentasikan materinya. Para narasumber ini akan dibagi dalam beberapa kelompok untuk melakukan konferensi.

Mereka di antaranya berasal dari Universiti Malaysia Sarawak, Universiti Teknologi Malaysia, Vrije Universiteit Amsterdam, The State University of New Jersey, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Gorontalo.

Selanjutnya, Institut Pendidikan Soe, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, IPB University, Sanata Dharma University, Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Universitas Kristen Indonesia Toraja, dan lainnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya