SOLOPOS.COM - Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (ketiga dari kanan), saat meluncurkan aplikasi Si Umi di Ruang Krida Balaikota, Senin (31/10/2022). (Ponco Wiyono-Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, meminta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayahnya untuk segera mendaftarkan usahanya dalam e-katalog. Dengan terdaftar di e-katalog, UMKM Kota Semarang itu pun bisa naik kelas.

Hal itu disampaikan Ita, sapaan karib Plt Wali Kota Semarang, saat meluncurkan aplikasi Si Umi, yang merupakan akronim dari Sistem Informasi Pelaku Usaha Mikro di Ruang Lokakrida Balai Kota Semarang, Senin (31/10/2022). Menurut Ita, saat ini UMKM yang terdata pada Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang atau masuk dalam data e-katalog baru mencapai 29.152 unit.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“[Peserta] e-katalog harus banyak, sebab anggaran di APBD semakin besar. Di aturan 2022, seperti Presiden sampaikan adalah 40 persen. Sementara 2024 harus 60 persen. Nah, APBD semakin besar mereka kan mereka berkesempatan. Jadi kalau saya target sebanyak-banyaknya,” tegas Ita.

Plt Wali Kota Semarang menilai selama ini pelaku UMKM didominasi kaum perempuan yang memerlukan pemahaman tentang digitalisasi pasar. Namun menurut Ita, hal tersebut bukan masalah lantaran selama ini pemerintah sudah menunjukkan kepedulian dalam bentuk penyuluhan.

“Sekarang yang terdaftar di P3DN [Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri] relatif masih sedikit. Bagaimana produk UMKM menembus minimarket, seperti yang saya bilang, sistem harus berkelanjutan jadi tidak mandek. Produknya, packaging-nya, izin-izinnya,” terang Ita.

Baca juga: Ini Perbedaan Soto Semarang dengan Soto Kudus, Dua-duanya Bikin Nagih

Sementara mengomentari peluncuran aplikasi Si Umi, Ita menyebutkan perlunya keterlibatan perbankan. Menurutnya, dengan aplikasi yang dilengkapi sistem pembayaran aneka tagihan, akan membuat pelaku UMKM semakin dipermudah dalam menjalankan usahanya.

“Implementasi jangan setengah-setengah. Seharusnya bisa terintegrasi toko-toko retail lainnya, tidak hanya dua, lalu terintegrasi juga dengan P3DN sebab memang sebenarnya kita mau support UMKM, APBD kita kan juga tinggi,” urainya.

Kepala Dinkop dan UMKM, Agus Wuryanto, mengaku proses penyempurnaan aplikasi Si Umi masih berlangsung. Ia menyebutkan, perlu waktu sebulan ke depan sampai Si Umi akan siap digunakan.

Baca juga: Dorong Mitra UMKM Terus Tumbuh, GoTo Gelar Konferensi Maju Digital 2022

“Desember nanti siap on, sedangkan untuk perbankan sudah ada juga yang mau bergabung,” ungkap Agus.

Menurut Agus, Si Umi adalah terobosan baru lantaran jejaring antara UMKM dan marketplace ini merupakan yang pertama di Indonesia. Tujuan dirilisnya aplikasi ini, menurut Agus, adalah untuk UMKM meningkatkan omzet.

“Ke depan akan kami susul lewat Perda. Isinya mereka bisa memasarkan baik craft atau kulineran. Itu nanti akan kami pantau apakah mereka akan berdaya apa tidak, ini akan kita kurasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya