SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengrajin tas (JIBI/Solopos/Ujang Zaelani)

UMKM Semarang mempunyai potensi. Pengrajin tas kulit kesulitan bahan baku.

Kanalsemarang.com, SEMARANG — Pengrajin tas kulit kesulitan bahan baku sehingga harus mendatangkan dari luar kota di antaranya Yogyakarta dan Garut, kata Ketua Klaster Tas Kota Semarang Claudyna S Ningrum.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

“Sampai saat ini kami masih mendatangkan dari luar kota karena dari Semarang sendiri belum ada pihak yang bisa memasok bahan baku ini sesuai dengan harapan kami,” katanya di Semarang, Rabu (18/2/2015) sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara.

Menurut dia, sebetulnya ada satu perusahaan besar yang bersedia memasok bahan baku kulit tetapi harus dalam jumlah besar, padahal kuantitas produksi para pengrajin belum terlalu besar.

Meski demikian, pihaknya tidak ingin ketersediaan bahan baku tersebut menjadi kendala untuk tumbuhnya industri tas di Semarang salah satunya yang berbahan baku kulit.

“Jumlah pengrajin khususnya berbahan baku kulit masih minim sehingga kami ingin meningkatkan lagi, karena tas berbahan baku kulit ini memiliki pangsa pasar yang sangat luas,” katanya.

Bahkan, untuk meningkatkan jumlah pengrajin tas kulit, pada bulan Maret mendatang pihaknya akan mengadakan pelatihan secara gratis kepada masyarakat umum khususnya yang tertarik pada industri tas.

“Sampai saat ini jumlah sumber daya manusia (SDM) untuk tas memang masih minim, untuk menambah SDM berkualitas tentu pelatihan-pelatihan harus terus dilakukan. Dalam waktu dekat ini pelatihan yang dilakukan khusus untuk produksi tas kulit,” katanya.

Menurutnya, dari 38 anggota klaster tas Kota Semarang, 15 di antaranya merupakan pengrajin tas berbahan baku kulit. Meski hampir setengahnya namun jumlah tersebut dirasa masih kurang mengingat tas kulit memiliki potensi jual yang cukup besar.

Sementara itu, pihaknya mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Semarang dalam perkembangan industri tas. Menurutnya, beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah daerah di antaranya memberikan galeri pamer di kantor Balaikota Semarang dan pada bulan Maret juga Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang akan memfasilitasi kegiatan meninjau lokasi tas kulit di Yogyakarta.

“Pada dasarnya kami masih perlu belajar banyak, sehingga fasilitas semacam ini sangat berguna bagi kami,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya