Jateng
Jumat, 10 April 2015 - 06:55 WIB

UN 2015 : Peserta Ujian Nasional di Jateng Capai 365.149 Siswa, Ini Rinciannya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa kelas XII SMK Negeri 2 Depok Sleman menjalani uji coba pelaksanaan Ujian Nasional (UN) bersistem computer based test (CBT), Jumat (27/3/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

UN 2015 segera digelar. Jumlah peserta ujian nasional di Jateng mencapai 365.149 siswa.

Kanalsemarang.com, SEMARANG —  Jumlah peserta Ujian Nasional (UN) 2015 untuk jenjang sekolah lanjutan tingkat di Jawa Tengah mencapai 365.149 siswa.

Advertisement

“Siswa sebanyak itu berasal dari jenjang SMA, sekolah menengah kejuruan (SMK), SMA luar biasa, dan madrasah aliyah (MA),” kata Kepala Dinas Pendidikan Jateng Nur Hadi Amiyanto di Semarang, Kamis (9/4/2015) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Perinciannya, kata dia, peserta UN dari jenjang SMA/MA sebanyak 158.190 siswa, peserta UN dari SMK sebanyak 206.644 siswa, dan peserta UN dari SMA LB yang mencapai sebanyak 315 siswa.

Advertisement

Perinciannya, kata dia, peserta UN dari jenjang SMA/MA sebanyak 158.190 siswa, peserta UN dari SMK sebanyak 206.644 siswa, dan peserta UN dari SMA LB yang mencapai sebanyak 315 siswa.

Menurut dia, ada perbedaan dalam pelaksanaan UN pada tahun ini dibandingkan tahun lalu, sebab nilai UN tidak lagi dijadikan sebagai salah satu indikator atau penentu kelulusan siswa.

“Kelulusan siswa diserahkan sepenuhnya kepada sekolah berdasarkan nilai sekolah (NS). Ada dua indikator dalam NS, yakni nilai ujian sekolah (US) dan nilai rata-rata rapor siswa,” katanya.

Advertisement

Mengenai persiapan penyelenggaraan UN SMA dan sederajat pada 13-15 April 2015, ia mengatakan semua tahapan berjalan lancar dan pada Sabtu (11/4) naskah soal UN dikirim ke kabupaten/kota.

“Naskah soal UN akan dikirim dari PT Pura Barutama Kudus sebagai pihak percetakan ke seluruh kabupaten/kota di Jateng. Setelah itu, distribusi soal dilanjutkan ke sub-subrayon,” katanya.

Pemindaian UN, kata dia, dilakukan empat perguruan tinggi, yakni Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Universitas Jenderal Soedirman.

Advertisement

“Jadi, nanti disesuaikan dengan wilayah masing-masing, misalnya Kota Semarang, Tegal, Pekalongan, Salatiga, Temanggung di Unnes, sementara Surakarta, Boyolali, Klaten di UNS Surakarta,” kata Nur Hadi.

Sementara itu, Ketua Panitia UN Kota Semarang Sutarto juga membenarkan nilai UN tidak dijadikan lagi sebagai penentu kelulusan siswa, sebab sekarang ini hanya mendasarkan pada perolehan NS.

“Ada dua komponen dalam NS, yakni nilai ujian sekolah (US) dan rata-rata nilai rapor. Nilai US diberikan komposisi antara 30-50 persen, sementara rata-rata rapor antara 50-70 persen,” katanya.

Advertisement

Setiap satuan penyelenggara pendidikan, kata Sutarto, diberikan kewenangan untuk mengatur komposisi US sesuai dengan kondisi yang dihadapi, asalkan tetap dalam rentang yang sudah ditentukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif