SOLOPOS.COM - Masjid berbentuk Ka'bah berdiri kokoh di tengah perkampungan di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (16/12/2023). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, JEPARA — Sebuah bangunan menyerupai Ka’bah berdiri kokoh di tengah perkampungan Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng). Bila diperhatikan secara seksama, bangunan berbentuk Baitullah itu ternyata sebuah masjid yang belum diberi nama.

Masjid berbentuk Ka’bah itu terletak di Desa Mulyoharjo RT 004 RW 004. Masjid itu terletak di pinggir jalan. Setiap warga yang melintas pasti akan melihat dan tak sedikit yang berhenti untuk melihat bangunan tersebut.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Sebab bila diperhatikan dari kejauhan, rumah ibadah tu tampak seperti persegi biasa berwarna hitam. Namun bila dilihat dari dekat, terlihat jelas bentuknya nyaris menyerupai Ka’bah dengan ornamen-ornamen yang menyertai.

Cat hitam yang menjadi warna dasar tembok luar masjid itu bahkan terlihat mirip kain Kiswah atau penutup Ka’bah dengan kombinasi warna putih pada bagian bawahnya. Begitu pula dengan tulisan-tulisan Arab berwarna emas yang melingkar di bagian atas Ka’bah itu tampak terukir dengan baik di bagian luar masjid.

Tak berhenti di situ, lubang tempat melihat Hajar Aswad pun juga dibuat dengan ukuran dan posisi hampir sama seperti Hajar Aswad pada Ka’bah yang asli. Saat masuk ke dalam masjid, rumah ibadah ini ternyata memiliki dua lantai dengan suasana sangat sejuk.

“Kalau dapat rezeki dari Allah, saya dari dulu memang berkeinginan membuat masjid. Alhamdulillah, cita-cita saya terkabul,” kata pencetus masjid menyerupai Ka’bah di Desa Mulyoharjo, Jepara, Sumanto, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (16/12/2023).

Saat ditanya pembuatan masjid berbentuk Ka’bah ini menghabiskan berapa biaya, Sumanto enggan menyebutkan. Ia mengaku tak menghitung secara detail pengeluarannya untuk membangun rumah ibadah berbentuk Baitullah itu.

“Enggak saya hitung, niatnya memang membangun dengan ikhlas, pakai uang pribadi. Nanti mau saya wakafkan,” jelasnya.

Tanah Suci

Sumanto menceritakan sebelum berkeinginan membangun masjid berbentuk Ka’bah, dirinya selalu berangan-angan menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci. Setelah keinginannya terkabul, bahkan hingga menunaikan ibadah haji sebanyak tiga kali, Sumanto merasa bersyukur dan memutuskan untuk membaangun masjid berbentuk Ka’bah.

“Saat umrah yang kali ketiga, saya minta kepada Allah. Saya ingin membuat masjid berbentuk Ka’bah, untuk mengingatkan untuk menunaikan ibadah haji,” ujarnya.

Tak disangka, lanjut Sumanto, ternyata banyak masyarakat yang ketika datang dan melaksanakan salat di masjid berbentuk Ka’bah di Desa Mulyoharjo, Jepara itu, meneteskan air mata. Mereka mengaku terbawa suasana layaknya saat berkunjung ke Makkah, melaksanakan ibadah haji.

Sumanto mengaku proses pembangunan masjid berbentuk Ka’bah itu mencapai 1,5 tahun. Masjid itu kali pertama dibangun pada tahun 2022 dan akan diresmikan pada 28 Desember nanti.

“[Peresmian] nanti oleh Kiai Anwar Zahid. Makanya, belum dikasih nama. Kedepan untuk umum, saya wakafkan. Semoga jadi tempat ibadah dan untuk kegiatan keagamaan,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya