Jateng
Minggu, 18 Juni 2023 - 11:08 WIB

Unik! Desa di Banyumas Ini Bernama Kebocoran, Begini Asal-Usulnya

Novi Tyas Anggraini  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pintu masuk Desa Kebocoran, Banyumas. (Istimewa/YouTube asmawi syafirin)

Solopos.com, BANYUMAS — Salah satu nama desa di Purwokerto, Banyumas terbilang unik, yakni Desa Kebocoran. Eits, jangan salah paham ya, di sini bukan desanya yang mengalami kebocoran.

Desa yang berada di Kecamatan Kedung Banteng, Kabupaten Banyumas ini punya cerita di balik nama unik tersebut. Sebenarnya tidak ada bukti tertulis mengenai sejarah terbentuknya Desa Kebocoran ini.

Advertisement

Namun, dilansir dari hasil karya ilmiah berjudul Laporan Hasil Praktikum Sosiologi Pertanian Desa Kebocoran, Kecamatan Kedung Banteng, terdapat legenda yang berkembang di masyarakat mengenai alasan pemberian nama desa tersebut, yaitu bersumber dari kisah legenda cerita Kamandaka dari Pajajaran.

Pada cerita Kamandaka tersebut dikisahkan Raden Banyak Cokro berpetualang di suatu daerah di kaki Gunung Slamet. Ketika itu, Raden Banyak Cokro berniat singgah di daerah tersebut dan pada suatu hari Raden Banyak Cokro bertemu dengan adiknya bernama Raden Banyak Ampar.

Keduannya diketahui tidak akur satu sama lain walaupun satu keluarga. Di daerah tersebutlah, Raden Banyak Cokro dan Raden Banyak Ampar bertarung habis-habisan. Akhirnya Raden Banyak Cokro terkalahkan oleh Raden Banyak Ampar dengan menusukkan senjatanya ke tubuh kakaknya tersebut.

Advertisement

Tusukan senjata Raden Banyak Ampar menyebabkan darah dari tubuh kakaknya itu mengalir tanpa henti, seperti wadah air yang bocor. Nah, dari kisah ditusuknya Raden Banyak Cokro oleh Raden Banyak Ampar hingga mengakibarkan darahnya bocor dari tubuhnya inilah daerah tersebut kemudian dijuluki dengan nama Kebocoran.

Adapun alasan lain mengapa desa ini dinamai Desa Kebocoran, ada warga Desa Kebocoran yang menyakini bahwa desa ini memiliki sumber air yang melimpah. Tidak ada sejarah jika Desa Kebocoran mengalami kekeringan atau kekurangan air meski musim kemarau.

Warga yang menggali tanah beberapa meter saja di Desa Kebocoran ini sudah menghasilkan debit air yang cukup deras. Bisa dibayangkan bagaimana kalau sampai bermeter-meter.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif