SOLOPOS.COM - Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko (kanan), saat menerima gelar doktor honoris causa (HC) dari Rektor Unnes, Prof. Dr. Fathur Rokhman, di Auditorium Unnes, Sabtu (22/10/2022). (Solopos.com-Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, menerima gelar doktor honoris causa (HC) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Sabtu (22/10/2022). Namun, gelar kehormatan untuk Moeldoko ini menuai unjuk rasa atau demo dari para mahasiswa Unnes yang menganggap kampusnya terlalu mudah mengobral gelar.

Gelar kehormatan untuk Moeldoko diberikan dalam bidang Manajemen Strategi Pembangunan Sumber Daya Manusia Program Studi Ilmu Manajemen Pascasarjana Unnes.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Dalam orasi ilmiahnya, Moeldoko membeberkan konsep Kempimpinan Menuju Indonesia Maju Pada Tahun 2045. Konsep tersebut diberi nama M-Leadership, yakni move (bergerak), motivate (memotivasi), dan make a difference (membuat sebuah perbedaan).

Moeldoko menjelaskan konsep kepemimpinan M-Leadership merupakan kombinasi gaya kepemimpinan militer, bisnis, dan sipil. Konsep tersebut dihasilkan dari perjalanan karier Moeldoko sejak menjadi Panglima TNI, menekuni dunia bisnis pascapensiun, hingga menjabat kepala staf kepresidenan.

“Di dalam ketiga dunia ini saya menemukan irisan penting, yakni efisiensi untuk memenangi kompetisi dan berani untuk tak mau kalah dari yang lain,” kata dia dikutip dari Antara, Sabtu.

Baca juga: BEM KM Unnes Desak Kampus Hentikan Obral Gelar Doktor HC

Meski demikian, pemberian gelar doktor HC kepada Moeldoko ini tidak mendapat apresiasi dari mahasiswa Unnes. Sejumlah mahasiswa Unnes justru mengelar demo terkait pemberian gelar kehormatan kepada Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu.

Mereka menggelar demo di Auditorium Unnes ketika upacara pemberian gelar tengah berlangsung. Dikutip dari laman Bisnis.com, Sabtu (22/10/2022), mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa sambil membentangkan poster bertuliskan antara lain ‘Kok Obral Gelar HC Lagi Sih’, ‘Unnes Rumah Politisi’, ‘Pelanggar HAM Bukan Teman Kita’, dan lainnya.

Sambil membentangkan poster, pengunjuk rasa berdiri di teras auditorium. Dalam tuntutannya mahasiswa menyoroti sejumlah gelar kehormatan yang dikeluarkan Unnes kepada beberapa pejabat. Mahasiswa juga menuntut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengkaji seluruh penganugerahan gelar kehormatan yang pernah diterbitkan Unnes.

Baca juga: Mahasiswa Unnes Demo Pemberiah Gelar Doktor HC Nurdin Halid

Sementara itu, Rektor Unnes, Prof. Dr. Fathur Rokhman, mengatakan pemberian gelar doktor honoris causa kepada Moeldoko karena peran dalam membangun sumber daya manusia, industri energi, dan pangan untuk menghadapi kompleksitas krisis global dan ketidakpastian dunia modern.

Sekadar informasi, ini bukan kali pertama Unnes memberikan gelar doktor honoris causa atau doktor HC kepada sejumlah pejabat negara atau politikus. Sebelumnya, Unnes juga menuai unjuk rasa atau demo dari mahasiswa saat memberikan gelar doktor HC kepada Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Desember 2020, dan politikus Golkar yang merupakan mantan Ketua PSSI, Nurdin Halid, pada Februari 2021.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya