SOLOPOS.COM - Penampilan salah satu grup rebana yang pentas di Festival Rebana se Jateng di Gedung Balairung Upgris, Kota Semarang, Minggu (26/6/2022). (Solopos.com-Humas Upgris)
Solopos.com, SEMARANG — Menyambut Dies Natalis ke-41, Univesitas PGRI Semarang atau Upgris menggelar Festival Rebana Jawa Tengah (Jateng) di Balairung Upgris, Kota Semarang, Minggu (26/6/2022). Festival ini pun diikuti berbagai kelompok rebana dari berbagai daerah seperti Pekalongan, Grobogan, Pati, Semarang, Kendal, Rembang, dan Tegal.
Juri 1 Festival Rebana Jateng, H. Rokhani, mengaku Festival Rebana yang digelar Upgris itu berlangsung cukup meriah. Hal itu terbukti dengan masuknya 11 grup rebana di putaran final.
“Persaingan sedemikian ketat, tapi juri harus menentukan juaranya,” ujar Rokhani.
Rokhani mengaku setiap peserta yang bersaing mampu menunjukkan kualitas musik dan harmonisasi komposisi. Meski demikian, dari 11 tim yang bersaing itu hanya ada tiga grup yang diputuskan menjadi juara.
Juara pertama diraih grup rebana Zidni Ilma dari Kabupaten Pati, yang berhasil membawa pulang hadiah uang tunai Rp5 juta. Kemudian juara dua diraih grup Irsyadul Galby dari Kendal dengan hadiah Rp4 juta. Sedangkan juara tiga diraih grup rebana El Lathief dari Grobogan, yang berhasil membawa pulang hadiah Rp3 juta.
Baca juga: Mantap! Juara Regional, Tim Robotika Upgris Lolos ke Final KRI 2022
Rektor Upgris, Dr Sri Suciati, M Hum, menambahkan bahwa kegiatan Festival Rebana merupakan bentuk apresiasi dari kampus terhadap musik tradisi. “Rebana tak hanya digunakan sebagai siar agama Islam, tetapi juga sarana menyebarkan nilai-nilai pendidikan karakter,” ucapnya.
Menurut Rektor Upgris, musik dengan misi menebar siar dan pendidikan harus terus diapresiasi. “Di Upgris pun sudah lama aktif kelompok unit kegiatan mahasiswa (UKM) Rebana Nurul Asatid, yang juga rutin menggelar festival tingkat nasional tiap tahunnya. Semoga festival ini pun bisa semakin meramaikan kompetisi musik rebana,” pungkasnya.