Jateng
Kamis, 15 Oktober 2015 - 02:51 WIB

USAHA KECIL MENENGAH : Dinkop Berharap Masyarakat Bantu Pendampingan UMKM

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pameran produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). (JIBI/Solopos/Dok.)

Usaha kecil menengah butuh pendampingan dari masyarakat dari berbagai macam sisi.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Jawa Tengah berharap masyarakat membantu pendampingan UMKM baik itu dari sisi teknis, produksi, akuntansi, maupun pemasaran.

Advertisement

“Memang sejauh ini jumlah pendamping yang dikelola Balatkop pada tahun ini ada 90 orang. Jumlah ini masih sangat kurang,” kata Kepala Balai Latihan Koperasi Jateng Sugeng di Semarang, Rabu (14/10/2015).

Menurut dia, 90 pendamping tersebut didistribusikan kepada 35 kabupaten/kota, sehingga rata-rata setiap kabupaten atau kota hanya ada 2-3 pendamping.

“Padahal, jumlah UMKM yang ada di setiap kabupaten/kota mencapai ribuan. Jadi memang jumlah pendamping tersebut masih sangat kurang,” katanya.

Advertisement

Di sisi lain, para pendamping tersebut berasal dari berbagai disiplin ilmu di antaranya dari akuntansi, hukum, maupun teknik. Dalam hal ini, permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UMKM yang didampingi tersebut belum tentu sesuai dengan disiplin ilmu para pendamping.

“Oleh karena itu, pembekalan penting kami dilakukan. Di sisi lain, pembekalan tidak dapat 100 persen dilakukan karena jenis UMKM kan bermacam-macam, meski demikian paling tidak kami memberikan pendampingan dari sisi manajemen dan organisasi,” katanya.

Menurut dia, ada pendamping yang lemah di sisi teknis, lemah di produksi tetapi kuat di pemasaran. Ada juga yang lemah di beberapa sisi lain tetapi kuat di akuntansi.

Advertisement

Sugeng mengatakan, meski ada beberapa pendamping harus menghadapi masalah UMKM yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu mereka, ada beberapa pendamping yang sudah melakukan pendampingan secara spesifik.

“Sebagai contoh di Demak, ada daerah nelayan. Di tempat tersebut, pendamping memberikan edukasi mengenai cara mengamankan ikan tangkapan,” katanya.

Sementara itu, mengenai proses seleksi pendamping sendiri diserahkan kepada masing-masing kabupaten/kota. Oleh karena itu, pihaknya tidak memungkiri jika terjadi proses pendampingan yang kurang tepat.

“Dalam hal ini saya tidak bisa bekerja sendiri sehingga sangat memerlukan peran dari pihak lain di antaranya dari Pemda setempat, akademisi, dan masyarakat untuk membantu proses pendampingan UMKM,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif