Jateng
Jumat, 13 Mei 2016 - 07:50 WIB

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH : Dekranasda Diinstruksikan Promosikan Produk UMKM

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siti Atikoh Ganjar Pranowo. (Facebook.com-Humas Jawa Tengah)

Usaha mikro kecil dan menengah harus dipromosikan Dekranasda Jateng sehingga pemasaran produk ke luar daerah.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah Siti Atikoh Supriyanti yang juga istri Gubernur Ganjar Pranowo menginstruksikan kepada seluruh Dekranasda kabupaten/kota di seluruh Provinsi Jawa Tengah turut mempromosikan produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke luar daerah guna memperluas pemasaran.

Advertisement

“Dengan promosi ke daerah-daerah lain di luar Jawa Tengah maka jejaring UMKM akan semakin luas dan produk-produknya dapat diminati oleh banyak orang serta dapat bersaing di pasar lokal, nasional maupun internasional,” kata Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (12/5/2016).

Ia mengakui jika produk-produk UMKM di Jawa Tengah saat ini masih sulit berkompetisi dengan produk dari luar karena terkendala beberapa permasalahan seperti minimnya kaderisasi sumber daya manusia. Menurut dia, untuk menyelesaikan permasalahan terkait sumber daya manusia tersebut, Dekranasda kabupaten/kota diminta memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku UMKM dengan menggandeng tenaga profesional yang berkompeten sehingga hasil produknya dapat lebih kreatif, inovatif, serta unik.

“Dekranasda kabupaten/kota juga diminta untuk memperbanyak lomba-lomba produk unggulan bagi siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan, dengan harapan dapat mengasah ‘skill’ sekaligus mengembangkan jiwa kewirausahaan yang berujung pada tersedianya lapangan pekerjaan,” ujarnya.

Advertisement

Selain masalah SDM, kata Atikoh, permodalan dan pemasaran usaha mikro kecil dan menengah juga menjadi masalah serius dalam upaya memperkuat sektor UMKM Jateng. Ia mengungkapkan, para pelaku UMKM sering kali kesulitan mengakses permodalan di perbankan sehingga pengurus dekranasda kabupaten/kota harus memberikan ruang konsultasi dan pendampingan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Para pelaku UMKM kita juga sulit akses pada perbankan, makanya di provinsi ada UMKM Center, juga ada ruang konsultasi untuk menyelesaikan hambatan-hambatan misalnya pemasaran, mengakses permodalan, pendampingan manajemen bisnisnya,” katanya.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif