Jateng
Minggu, 10 April 2022 - 21:33 WIB

Usai Cerai dari Istri, Pria 46 Tahun Gantung Diri di Pohon Bambu

Newswire  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri. (Freepik)

Solopos.com, PURWODADI – SLK, pria 46 tahun warga Desa Nglobar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) nekat bunuh diri, Minggu (10/4/2022) pagi.

Jasad SLK ditemukan tergantung di pohon bambu di samping rumahnya sekitar pukul 06.00 WIB. Ia diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi setelah bercerai dari sang istri.

Advertisement

Berdasarkan laporan Polsek Purwodadi, jasad SLK kali pertama ditemukan ibunya, R, 72. R mencari SLK karena semalaman tidak pulang ke rumah.

Baca Juga: Ibu dan Dua Anak Kembar Diduga Bunuh diri di Rumah Megah

Advertisement

Baca Juga: Ibu dan Dua Anak Kembar Diduga Bunuh diri di Rumah Megah

Sungguh malang, R menemukan anaknya sudah tak bernyawa tergantung di pohon bambu. R lantas melaporkan penemuan anaknya yang bunuh diri kepada saudaranya, Parmin, 80, yang kemudian diteruskan ke Polsek Purwodadi.

Kapolsek Purwodadi AKP Saptono Widyo menjelaskan korban gantung diri dengan tali plastik warna kuning terikat di leher. Sedangkan tali bagian atas terikat di pohon bambu.

Advertisement

Baca Juga: Baru Pulang dari Tanah Rantau, Warga Pracimantoro Wonogiri Bunuh Diri

Sementara itu, R mengatakan SLK mengalami depresi setelah bercerai dari istrinya. R menduga sang anak nekat mengakhiri hidupnya karena masalah tersebut.

“Paman korban tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi dan telah menerimakan meninggalnya korban. Paman korban juga telah membuat serta menandatangani surat pernyataan di atas materai,” imbuh sang kapolsek.

Advertisement

Peringatan

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa.

Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau pun klinik kesehatan mental.

Advertisement

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Berikut lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467

RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841

RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601

RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif