Jateng
Kamis, 13 Februari 2020 - 18:06 WIB

Usulan Sanksi Remaja SMP Pelaku Perundungan Purworejo Ini Bikin Ganjar Merinding

Newswire  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menanam bibit pohon di Bukit Mongkrang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jateng, Rabu (12/2/2020). (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kurang setuju jika pelaku perundungan (bullying) di sebuah SMP di Purworejo yang masih di bawah umur dihukum sanksi pidana. Dia lebih setuju para remaja itu diberi hukuman yang mendidik tapi menimbulkan efek jera.

Ganjar mengaku setuju dengan usulan warganet agar para pelaku mengikuti pendidikan kemiliteran selama beberapa bulan. "Menurut saya, hal itu [hukuman mengikuti pendidikan kemiliteran] akan lebih mengena daripada mereka dihukum seperti pelaku pidana lainnya," kata Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (13/2/2020).

Advertisement

Selain ide itu, kata Ganjar, ada juga pihak yang mengusulkan agar para pelaku bullying itu dihukum dengan cara sosial. "Karena yang menjadi korban perundungan adalah siswi penyandang disabilitas, pelaku diminta menjadi sukarelawan di yayasan atau rumah difabel," ujarnya.

Mantan Hakim Agung: Adili Dulu, Benarkah Semua Eks ISIS Bakar Paspor?

Advertisement

Mantan Hakim Agung: Adili Dulu, Benarkah Semua Eks ISIS Bakar Paspor?

Ganjar menyebutkan pengelola Rumah Disabilitas di Kota Semarang mengusulkan para pelaku menjadi sukarelawan di rumah penyandang disabilitas sehingga yang bersangkutan bisa mengerti dan muncul kepekaan.

"Saya saja sampai merinding mendengar usul ini," kata politikus PDIP itu.

Advertisement

Jokowi Sebut Anggota ISIS Adalah Mantan WNI

Mayoritas warganet berkomentar mengecam perlakuan pelaku perundungan dan meminta agar pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan dikeluarkan dari sekolah. Kendati demikian, Ganjar kurang sepakat dengan usulan itu.

Meski mengecam pelaku perundungan, dia masih mempertimbangkan masa depan pelaku yang masih anak-anak.

Advertisement

Kasus ini mencuat setelah viralnya video berdurasi sekitar 29 detik itu di SMP Muhammadiyah Butuh, Kecamatan Butuh, Purworejo, Rabu (12/2/2020). Dalam video tersebut, terlihat seorang siswi ditendang dan dipukuli oleh tiga siswa di dalam kelas.

Mahfud MD: Eks ISIS Tak Ingin Pulang, Bakar Paspor, Mau Diapakan?

Setelah video itu viral, polisi akhirnya turun tangan menangani kasus tersebut. Pihak sekolah, membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di dalam kelas VIII saat pergantian jam pelajaran.

Advertisement

"Iya betul, kejadiannya pada saat pergantian jam pelajaran. Untuk tempatnya di ruang ini, di bangku ini," kata salah satu guru, Tutik, dilansir Detik.com, Kamis (13/2/2020) sembari menunjukkan bangku dimana korban duduk.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif