SOLOPOS.COM - Suasana Cafe Carsem atau lebih dikenal Ankringan BPI yang menyuguhkan konsep Semarang Lantai II. (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG — Kota Semarang sebagai Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng) memiliki beragam spot nongkrong menarik bagi kalangan muda mudi. Salah satunya Cafe Carsen atau lebih dikenal dengan angkringan Bhakti Persada Indah (BPI).

Angkringan ini berlokasi di Perumahan Bhakti Persada Indah, Kecamatan Ngalian, Cafe Carsen mengambil konsep Semarang Lantai II.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Bukan tanpa alasan, konsep itu dipilih karena menghadirkan pemandangan malam di Kota Semarang lengkap dengan gemerlap lampu serta pemandangan jalanan kota dari ketinggian. Di lokasi ini, pengunjung disuguhkan suasana nyaman dan pemandangan city light menawan.

Saat Solopos.com mencoba berkunjung, Selasa (14/2/2023) malam, tampak puluhan orang tengah duduk berkelompok. Mereka terlihat saling bercengkerama sembari menikmati keindahan Kota Semarang dari ketinggian di Kecamatan Ngalian.

Di antara pengunjung itu bernama Rizal, 27. Dirinya mengaku datang jauh-jauh dari Boyolali untuk menikmati suasana di lokasi tersebut sekaligus temu kangen dengan ketiga temannya saat masa kuliah.

“Bagi saya ini tempat nongkrong yang cukup ramah di kantong, terus enggak ada pengamen yang riwa-riwi juga. Nilai plusnya lagi bisa menikmati city light Kota Semarang yang memesona. Jadi makin seru ngobrol bareng temen-temen” kata Rizal, Selasa.

Menantu dari pemilik Cafe Carsen, yakni Edy Mulyanto, mengatakan angkringan BPI terbilang sepi ketika masa-masa awal didirikan. Seusai dilakukan pembenahan, lambat laun pengunjung semakin ramai dan terus berdatangan.

“Mulai dari perluasan warung, penambahan menu makanan dan minuman yang semakin beragam, hingga penataan konsep maupun aksesori. Jadi itu yang terus kami lakukan sampai sekarang,” kata Edy.

Bila dilihat secara kasatmata, Angkringan BPI tidak hanya menyediakan area outdoor yang berada di atas tebing dan menghadap langsung ke kota. Namun, tempat nongkrong itu juga menyediakan area indoor yang bisa menjadi alternatif bila cuaca tak bersahabat.

“Ketika pertama kali buka pada 2016 lalu hanya ada indoor, pengunjung disediakan bangku dan meja. Sekarang sudah beda, ada outdoor dan pengunjung bisa duduk lesehan. Disediakan tikar, pelanggan bebas mau cari spot yang diinginkan,” bebernya.

Tak hanya menyuguhkan pemandangan nongkrong dari ketinggian Kota Semarang, keunikan Angkringan BPI juga terletak pada cara memesannya. Banyak pengunjung mencantumkan nama-nama unik dan nyeleneh ketika menuliskan di menu pesanan.

Ketika pramusaji memanggil pemesan, suasana riuh pun tercipta dari masing-masing pengunjung.

“Jadi ada nih yang nulis di kertas pesanan dengan nama takbir. Ketika pramusaji mengantar dan memanggil pemesan berulangkali, sontak pengunjung lain langsung menjawab Allahu Akbar. Ada juga nama lain yang sering dituliskan, seperti cinta, sayang, dan nama-nana aneh lain,” tuturnya.

Menu yang paling sering dipesan pelanggan, yakni ada nasi goreng yang dibanderol seharga Rp10.000. Harga ini juga dinilai murah untuk pelanggan yang didominasi para pekerja serta mahasiswa UIN Walisongo Semarang.

“Banyak pelanggan yang minta dibuatkan nasi goreng. Kami juga membuat perubahan dengan menambah menu bakar-bakaran. Jadi lebih variatif,” imbuhnya.

Angkringan BPI juga terdapat sejumlah fasilitas. Hal itu seperti tempat salat, kamar mandi, serta tempat cuci tangan.

Di dekat lokasi juga ada kolam ikan serta tanaman hias yang mengitari warung. Kafe ini buka mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya