SOLOPOS.COM - Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng), Sudaryono (tengah), saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) salah satu sayap Partai Gerindra, yakni Satuan Relawan Indonesia (Satria) Jateng di Aula Kantor DPD Gerindra Jateng, Minggu (10/3/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Fitriyah, menilai Partai Gerindra perlu berkoalisi dengan partai Islam untuk mengusung Sudaryono pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024.

“Itu pola dulu, pengalaman dalam pilkada. Maka, potensi [calon gubernur dan wakil gubernur] yang menang itu mewakili kelompok nasionalis dan kelompok religius,” katanya, di Semarang, Kamis (3/5/2024).

Promosi Beredar Video Hoax Uang Hilang, Pengamat Sebut Menabung di Bank Sangat Aman

Menurut dia, kombinasi partai beraliran nasionalis dengan partai Islam memang biasa dipakai pada pilkada, khususnya di Jateng. Hal ini menyusul pengalaman pada pilkada sebelumnya di mana peluang kemenangan kombinasi partai beraliran nasionalis dengan partai Islam cukup besar.

Dengan kombinasi itu, Fitriyah menilai elektabilitas Ketua DPD Partai Gerindra Jateng itu juga bisa melejit dan mengungguli Hendrar Prihadi yang berada di urutan pertama dalam sejumlah survei.

“Jawa Tengah ini luas, jadi tergantung yang dilakukan oleh kandidat itu. karena justru jaringan-jaringan yang di bawah itu yang mereka punya simpul-simpul untuk mengarahkan pada calon pemilih yang potensial,” katanya.

Meski pendatang baru, kata dia, Sudaryono adalah sosok yang kuat dibuktikan dengan elektabilitas tinggi, seperti survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang menempatkannya di nomor dua setelah Hendi (Hendrar Prihadi).

“Sekarang memang banyak nama-nama yang muncul dan Mas Daryono ini, dia sepertinya lebih fix dibanding [nama] yang lain [untuk maju cagub],” katanya.

Selain itu, kata dia, posisi Sudaryono yang merupakan orang terdekat dari Prabowo Subianto selaku presiden terpilih juga memiliki keuntungan tersendiri pada Pilgub Jateng 2024.

Setelah Prabowo-Gibran dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada November mendatang, kata dia, tentu Sudaryono akan memiliki dukungan yang tinggi, dibantu dengan kepopuleran Prabowo.

“Salah satu strategi itu memang kemudian memunculkan kedekatan dengan sosok yang dianggap lebih populer. Itu strategi, dan kebetulan partai itu mengusung presiden terpilih itu kan juga mengandung nilai jual,” katanya.

Koalisi, kata dia, juga terbuka peluang dengan sesama partai nasionalis, misalnya Partai Demokrat karena harus memiliki 20 persen kursi di legislatif untuk bisa mengusung calon pada pilkada.

Sementara itu, Partai Demokrat juga membuka peluang berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk menghadapi kontestasi Pilgub Jateng 2024, sebagaimana disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Jateng Rinto Subekti.

Bahkan, Rinto menilai Sudaryono adalah sosok potensial untuk maju di Pilgub Jateng setelah sukses memimpin partai berlambang burung garuda itu memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

“Di sini, kami berpikir bagaimana Sudaryono bisa dicalonkan, meskipun kami juga melakukan penjajakan calon internal,” katanya, saat menghadiri halalbihalal di Kantor DPD Partai Gerindra Jateng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya