Solopos.com, JAKARTA — Tagar #Tuanku Rakyat dan #LanjutGan sempat mengisi jajaran trending topik di Twitter pada Selasa (12/9/2023). Trending tagar itu merujuk pada cuplikan video MANIFESTO #1 : MARI BERSATU BUKAN BERSETERU, yang diunggah akun Youtube @GanjarPranowoOfficial.
Tweet dari netizen dengan dua hastag tersebut terus membanjiri Twitter hari ini. Ada beragam komentar, disertai poster, foto dan video Ganjar Pranowo dari para warganet.
Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Video itu menampilkan perjalanan hidup Ganjar Pranowo yang penuh pesan. Video itu menceritakan sosok Ganjar Pranowo yang memiliki latar belakang keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu.
Ganjar merupakan anak kelima dari enam orang bersaudara. Ayahnya yang bernama Parmudji Pramudi Wiryo merupakan pensiunan polisi, sementara ibunya bernama Sri Suparni adalah seorang ibu rumah tangga.
Dikisahkan Ganjar, dirinya masih mengingat betul bagaimana kedua orangtuanya berjuang keras untuk menghidupi enam anaknya. Ada saat ketika keluarganya harus berhutang di warung untuk mencukupi kebutuhan dapur, bahkan mereka pernah diusir dari kontrakan. Ganjar juga hampir putus kuliah karena tidak ada biaya.
Semua momen tersebut masih tertanam kuat di hatinya, dan menjadi sumber inspirasi dalam perjalanan hidupnya. “Sampai sekarang, masih tertanam nasihat Bapak dan Ibu saya, ‘Njar, kita ini memang orang kecil, tapi kamu harus punya mimpi besar,'” cerita Ganjar.
Dari ayahnya, Ganjar belajar tentang keberanian, kejujuran, ketaatan, kesantunan, kepemimpinan, dan pantang menyerah. Dari ibunya, ia belajar tentang kasih sayang, kepedulian terhadap sesama, menghargai orang lain, dan ketulusan dalam menjalani kehidupan. Nilai-nilai ini menjadi prinsip dan panduan moral dalam hidupnya.
Ayah satu anak ini juga merasa diberkahi dengan dua orang yang sangat ia cintai dan dia muliakan, yakni istri dan anaknya. Bagi Ganjar, kedua perempuan tersebut adalah sumber kebahagiaan dan penyemangat dalam hidupnya.
Ganjar Pranowo juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar mengingat cita-cita dan tujuan mulia para pendiri bangsa ini. Menurutnya, tujuan berbangsa dan bernegara adalah untuk menjadikan Indonesia sejahtera, damai, adil, makmur, berdaulat, dan dihormati dunia.
“Mari kita bersama-sama adu gagasan, menumbuhkan persatuan, dan menunjukkan kerukunan. Jangan pernah mengorbankan kerukunan, kedamaian, dan persatuan negeri ini untuk alasan apapun,”ucapnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
