SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengeroyokan (Google image)

Solopos.com, GROBOGAN – Sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota TNI dikeroyok lima orang saat acara musik dangdut atau dangdutan, viral di media sosial. Peristiwa itu diketahui terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (2/12/2023).

Dilansir dari laman Internet resmi Polres Grobogan, Selasa (5/12/2023), anggota TNI yang mendapat penganiayaan itu merupakan anggota Kormil 01/Purwodadi Kodim 0717/Grogoban. Ia menjadi korban pengeroyokan saat menjalankan tugas pengamanan pada sebuah acara musik dangdut dalam rangka pernikahan seorang warga di Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Aparat Polres Grobogan pun saat ini telah meringkus kelima pelaku pengeroyokan anggota TNI itu. Kelima orang yang ditangkap itu berinisial AKW, 21, MF, 33; RW, 25; dan AS, 31. Kelima orang itu merupakan warga Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.

Kapolres Grobogan, AKBP Dedy Anung Kurniawan, melalui Wakapolres Grobogan, Kompol Gali Atmajaya, menjelaskan peristiwa berawal pada saat hiburan berlangsung terjadi kesalahpahaman antarpemuda.

“Korban [anggota TNI Koramil Purwodadi] melerai para pemuda itu, ada salah satu pemuda yang diamankan,” ujar Wakapolres Grobogan.

Namun, tindakan anggota TNI Koramil 01/Purwodadi itu justru memancing emosi pelaku lain. Mereka pun melakukan pengeroyokan kepada S yang merupakan anggota TNI.

” Para pelaku yang diamankan sementara ini 5 orang, dan masih terus didalami. Saat ini kelimanya sudah diamankan dan menjalani proses lebih lanjut,” jelas Wakapolres Grobogan.

Dandim 0717/Grobogan, Letkol Arh Muda Setyawan, mengapresiasi jajaran Polres Grobogan yang bertindak responsif dengan mengamankan pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI. ”Saya berharap kelima tersangka ini diproses secepatnya dan dihukum secara maksimal,” ujarnya.

Dandim 0717/Grobogan pun berharap peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat agar tidak ada lagi yang berani menyerang atau mengeroyok aparat, terutama saat menjalankan tugasnya.

”Tradisi lama berupa mabuk-mabukan sebelum menyaksikan hiburan harus ditinggalkan. Kedepan, misal ada hiburan di Kabupaten Grobogan, kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi,” tegas Letkol Arh Muda Setyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya