Jateng
Rabu, 5 Juni 2024 - 22:57 WIB

Viral Pasien di Batang Dibilang Tak Mampu karena BPJS, Ini Reaksi Dinkes Jateng

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar curhatan pasien BPJS di Batang yang viral di medsos. (Facebook)

Solopos.com, SEMARANG – Jejaring media sosial tengah dihebohkan dengan curhatan seorang pasien di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), yang merasa disepelekan petugas puskemas karena memakai kartu BPJS Kesehatan saat berobat. Curhatan pasien itu diunggah akun Facebook Isya Alaika Lubis di grup Facebook Pigura Warga Batang itu pun viral di media sosial (medsos).

Curhatan pasien yang merasa disepelekan karena menggunakan kartu BPJS untuk berobat itu pun menuai reaksi dari warganet. Saat berita ini ditulis, unggahan itu telah mendapat reaksi berupa 1.300 tanda like dan 1.300 komentar.

Advertisement

Aku pak takon luur opo pantes pelayanan KESEHATAN masyarakat pertama setara PUSKESMAS ngetokke kata” asale sampean we wong orak nduwe duwet dadine yoo di angel” nek sampean nduwe duwet yo dilayani. Opo dumene aku ngaggo BPJS trus di sepeleke di perlakukan sak penak e dewe.,,?? Wes peng pindo diperlakukan tidak nyaman nek nag puskesmas. [Aku mau bertanya saudara, apakah pantas pelayanan kesehatan setara puskesmas mengeluarkan kata-kata, ‘kamu itu orang tidak punya uang makanya disusah-susah, kalua kamu punya uang ya dilayani’. Apa karena aku pakai BPJS terus disepelekan, diperlakukan seenaknya. Sudah dua kali aku diperlakukan tidak nyaman di puskesmas],” tulis akun Isyfa Alaika Lubis itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yunita Dyah Suminar, membernarkan terkait adanya peristiwa viral terkait keluhan pasien BPJS di Batang itu. Ia pun menilai kata-kata yang disampaikan petugas Puskesmas 2 Batang itu tidaklah pantas.

Ia juga memastikan jika petugas Puskesmas 2 Batang yang diduga mengeluarkan kata-kata tidak pantas ke pasien itu telah mendapat sanksi berupa mutasi atau pindah tugas.

Advertisement

“Sudah digeser di [bagian] administrasi umum. Artinya, tidak lagi melayani pasien,” ungkap Yunita, Rabu (5/6/2024).

Tak hanya itu, sebagai tindak lanjut, Dinkes Jateng secara khusus akan menggelar rapat khusus dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten/kota (DKK) di 35 kabupaten/kota. Rapat khusus ini untuk memberi imbauan agar kejadian yang dikeluhkan pasien yang menggunaakan layanan BPJS di Batang itu terulang kembali.

“Saya besok [gelar] Zoom dengan teman-teman Dinas Kesehatan. Saya akan berikan imbauan,” tutupnya.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif