SOLOPOS.COM - Tangkapan layar Sebuah video viral di media sosial (Medsos) menampilkan truk putih mengangkut banyak anjing dalam kondisi moncong terikat di tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat (Jabar). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Sebuah video viral di media sosial (Medsos) menampilkan truk putih mengangkut banyak anjing dalam kondisi moncong terikat di tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat (Jabar). Diduga anjing-anjing tersebut akan dibawa ke rumah jagal di area Soloraya.

Salah satu akun yang membagikan video tersebut adalah akun Instagram @semarang.news. Saat berita ini ditulis unggahan tersebut sudah mendapatkan 1.149 suka dan 147 komentar.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Truk yang mengangkut puluhan bahkan mungkin ratusan anjing yang diduga akan dikirim ke rumah jagal menuju arah Semarang/Solo,” tulis narasi di postingan @semarang.news.

Legal Campaign Dog Meet Free Indonesia (DMFI), Adrian Hane, saat dikomfirmasi membenarkan terkait video viral yang beredar tersebut. Bahkan ia mempertanyakan dan sangat menyayangkan kenapa kendaraan ini bisa lolos melalui jalur tol.

“Dari penelusuran DMFI di pastikan pelat yang digunakan palsu. Modus yang digunakan sindikat ini semakin menjadi. DMFI berharap kepada pemerintah dan penegak hukum agar memperhatikan isu ini juga,” kata Adrian kepada Solopos.com, Minggu (24/12/2023) malam.

Sementara itu, Koordinator Nasional DMFI, Karin Franken, mengaku telah mendapat laporan adanya pergerakan sebuah truk yang mengangkut puluhan anjing dalam kondisi hidup melewati Jawa Tengah (Jateng). Ia juga sudah mengecek keberadaan truk tersebut, namun belum bisa memastikan asal truk pembawa anjing dari Cirebon.

“Belum bisa dipastikan apakah truk yang viral di media sosial dari Cirebon. Hanya saja kalau disebut tujuannya ke Semarang, saya rasa bukan,” ungkap Karin.

Karin pun memastikan daerah tujuan bukan Kota Semarang karena Ibu Kota Jateng itu sudah punya peraturan daerah yang melarang perdagangan anjing. Ia pun menduga jika tujuan truk tersebut berada di daerah sekitar Soloraya.

Masih Hidup

Tak hanya itu, Karen juga menduga puluhan anjing tersebut masih dalam kondisi hidup. Namun setiba di daerah Soloraya pasti akan dikirim ke sejumlah tempat.

“Saya menduga pasti truk tersebut arahnya ke Soloraya. Terutama ke Klaten, Sragen dan Surakarta. Umumnya dikirim ke Sragen, Klaten dan Surakarta. Misal ke Klaten 50 ekor, Sragen 60 ekor, sisanya ke Solo,” ujarnya.

Lebih jauh, DMFI mengaku saat mendapat laporan itu telah berusaha komunikasi dengan petugas tol untuk menghentikan truk pengangkut anjing. Pihaknya juga sudah meminta bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

“Namun petugas tol tidak bisa berbuat apa-apa karena truk sudah jalan melewati batas tol,” jelasnya.

DMFI menambahkan aksi perdagangan anjing kini cenderung dilakukan secara sembunyi karena banyak daerah yang telah menerapkan aturan larangan perdagangan anjing. “Sekarang mereka tidak berani lagi secara terbuka. Kalau ngirim anjing pasti pada jam tertentu saja,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya