SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video seorang guru tengah menghapus make up siswi SMA di Bergas, Kabupaten Semarang, yang viral. (Twitter)

Solopos.com, UNGARAN — Beberapa hari terakhir, netizen dihebohkan dengan beredarnya video seorang guru yang menghapus make up seorang siswi sekolah menengah atas (SMA). Video berdurasi 20 detik itu bahkan viral setelah diunggah sejumlah akun di media sosial (medsos).

Setelah ditelusuri, sekolah dari guru dan siswi yang terekam kamera dan videonya viral itu ternyata berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yakni SMAN 1 Bergas. Dalam video yang ramai diperbincangkan netizen itu, tampak siswi yang dihapus make up oleh sang guru terlihat tertawa. Guru itu menghapus make up yang menghias wajah siswi mulai dari bibir hingga alis.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Video itu pun menuai reaksi netizen, terutama setelah diunggah ulang akun @kegblgnunfaedah di media sosial X, atau dulunya Twitter, Selasa (12/9/2023).

Terkait hal tersebut Koordinator Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan (STP2K) SMAN 1 Bergas, Cipta Andi, mengaku pihak sekolah memang selalu mengadakan berbagai macam razia yang ditujukan kepada para siswa dan siswi agar lebih patuh dengan tata tertib sekolah. Sementara terkait video yang viral itu, pihak sekolah mengaku video itu dibuat pada tahun 2022 lalu.

“Dalam satu semester sekolah terdapat tiga kali agenda razia yakni di awal, pertengahan dan akhir semester. Kebetulan di video itu berada di kelas 11, dan kejadian tersebut bukan di tahun ini. Tapi sudah satu tahun yang lalu. Tapi baru di unggah baru-baru ini,” terang Andi, Rabu (13/9/2023).

Diakuinya, pihak sekolah merazia para siswa dengan tujuan mendisplinkan. Razia dilakukan terhadap hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan pembelajaran di sekolah, seperti tikar yang digunakan untuk tidur hingga make up yang berlebihan.

Staf Humas SMAN 1 Bergas Kabupaten Semarang, Larasati, mengaku indikasi siswi yang memakai make up terutama lipstik yakni selalu memakai masker. “Saya sering meminta siswi yang memakai masker agar membukanya. Beneran, mereka menggunakan lipstik,” kata Larasati.

Dikatakan, fenomena para siswi menggunakan make up mulai meningkat pasca-pandemi Covid-19. Menurutnya, para siswi ini berlebihan dalam merias wajah.

“Sudah terlalu berlebihan dalam ber-make up. Kalau para guru menggunakan make up hanya sekadarnya, tapi siswi justru over,” ujarnya.

Sementara siswi SMAN 1 Bergas, Nadia mengaku tidak masalah dengan adanya razia make up yang dilakukan sekolah. Menurutnya hal itu dapat menertibkan para siswa di sekolah. “Ya biar menertibkan siswi agar tidak ber-make up dan agar dapat meningkatkan disiplin di sekolah,” Kata Nadia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya