SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SEMARANG — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada sekitar 5,3 juta penduduk di Jawa Tengah (Jateng) yang tidak menggunakan hak pilih pada Pemilu 2019 lalu. Akankah jutaan penduduk akan kembali tidak menggunakan hak pilih atau berpotensi menjadi golongan putih (golput)?

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari KPU Jateng, jumlah 27.896.902 penduduk Jateng yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2019. Sayangnya, dari jumlah sebanyak itu hanya sekitar 81 persen di antaranya yang menggunakan hak pilih. Praktis ada sekitar 19 persen atau sekitar 5,3 juta orang penduduk Jateng yang tidak menggunakan hak pilihnya.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“81 persen itu dari total 27.896.902 DPT. Nah yang 19 persen [5,3 juta] tidak hadir,” ujar Koordinator Divisi Data dan Informasi (Datin) KPU Jateng, Paulus Widyantoro, saat dijumpai Solopos.com, Selasa (13/2/2024).

Kendati demikian, Paulus menampik jika 5,3 juta penduduk yang tidak menggunakan hak pilih pada Pemilu 2019 itu disebut golput. Hal itu dikarenakan ketidakhadiran 5,3 juta penduduk ke tempat pemungutan suara (TPS) tidak diketahui secara pasti penyebabnya.

“Mereka memang tidak mencoblos tahun sebelumnya [Pemilu 2019]. Tapi kam tidak memakai istilah golput, kita menyebutnya partisipasi, karena alasan mereka enggak [menggunakan hak pilih] tidak kita ketahu. Apa karena memang tidak mencoblos, apa karena terlalu jauh [lokasi TPS], atau ada kepentingan lain. Kita enggak tahu,” tuturnya.

Meski demikian, Paulus berharap tingkat partisipasi masyarakat Jateng yang menggunakan hak pilihnya pada pemilu kali ini mengalami peningkatan. Apalagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng juga telah menargetkan tingkat partisipasi penduduk Jateng pada Pemilu 2024 mencapai 80-90 persen.

Dikutip dari laman humas.jatengprov.go.id, jumlah DPT di Jateng pada Pemilu 2024 mencapai 28.289.413 orang. Jumlah itu terdiri dari pemilih laki-laki mencapai 14.113.893 jiwa dan pemilih perempuan sebanyak 14.175.520 jiwa.

Dari 28.289.413 orang itu yang berusia di atas 79 tahun mencapai 2,16% atau 611.919 pemilih, kategori Baby Boomer atau lahir antara 1946-1964 mencapai 16,62% atau 4.702.658 pemilih. Sedangkan kategori Generasi X atau Gen-X (lahir antara 1965-1980) sekitar 28,34% atau 8.017.620 pemilih, kategori Milenial (lahir antara 1981-1996) sebanyak 32,06% atau 9.065.832 pemilih, dan kategori Generasi Z atau Gen-Z (lahir antara 1997-2007) mencapai 20,83% atau 5.891.384 pemilih.

“Makanya, masyarakat ayo gunakan hak pilihnya. Jangan abaikan hak yang sudah dipunya, karena ini penting untuk masa depan bangsa,” ajak Paulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya