SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam. (Istimewa)
Solopos.com, SEMARANG — Capaian vaksinasi dosis ketiga atau booster di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), baru menjangkau 330.000 orang, atau sekitar 26% dari jumlah sasaran. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam, pun menyebut ada beberapa kendala yang menyebabkan capaian vaksinasi booster itu di bawah 50%.
Hakam menyebut salah satu kendala adalah masih ada kekhawatiran pada masyarakat terkait kejadian ikutan pasca-imunisasi atau KIPI dari vaksin booster. “Mereka tidak mau divaksin karena mendengar dari tetangga atau saudara habis vaksin [booster] lalu demam, sehingga takut vaksin,” jelas Hakam, dikutip dari laman Internet Pemkot Semarang, Jumat (11/3/2022).
Selain itu, kendala yang lain adalah tidak tersedianya vaksin jenis moderna dan sinofarm untuk dosis ketiga atau booster. Saat ini, vaksin untuk booster yang tersedia di Kota Semarang hanyalah jenis AstraZeneca dan Pfizer. Vaksin jenis ini hanya bisa diberikan ke warga yang pada dosis pertama dan kedua mendapatkan vaksin jenis yang sama.
Baca juga: Keren! Anak-Anak di Semarang Jalani Vaksinasi di Kapal Perang
“Saat ini yang ready AstraZeneca dan Pfizer, sehingga yang VI dan V2 [vaksin pertama dan kedua] pakai Moderna dan Sinofarm belum bisa di-booster karena stoknya masih kosong,” jelasnya.
Faktor lainnya yang menjadi penghalang cakupan vaksinasi booster belum maksimal adalah banyaknya masyarakat yang masih menyepelekan Covid-19 varian Omicron. Mereka menganggap Omicron tidak sedahsyat varian Delta.
Baca juga: Ayo Ikut! Polda Jateng Sediakan 1.000 Vaksin Booster di CFD Semarang
“Pola pikir yang menganggap Omicron ini lebih ringan dari Delta juga membuat orang masih menyepelekan untuk vaksin booster,” ungkap Hakam.