Jateng
Jumat, 1 Maret 2024 - 15:22 WIB

Waduh! Luas Panen Padi Menyempit, Produksi Beras Jateng Turun

Imam Yuda Saputra  /  Newswire  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Petani Panen Padi (JIBI/Solopos/Harian Jogja)

Solopos.com, SEMARANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah (Jateng) menyatakaan luas area padi di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sepanjang tahun 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2022. Hal ini pun berdampak pada jumlah produksi beras di Jateng yang turut mengalami penurunan.

Berdasarkan data yang dipublikasi BPS Jateng melalui situs web jateng.bps.go.id, Jumat (1/3/2024), luas area panen padi di Jateng pada tahun 2023 mencapai 1,63 juta hektare, atau turun sekitar 2,72% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 1,69 juta hektare.

Advertisement

Dari luas panen padi sebanyak itu, paling banyak berada di wilayah Kabupaten Grobogan yang mencapai 129,63 ribu hektare, atau berkurang sekitar 4,96%. Kemudian disusul Cilacap dengan 119,73 ribu hektare dan Sragen dengan 109,08 ribu hektare.

Seiring dengan turunnya luas area panen itu, produksi padi di Jateng juga mengalami penurunan. Catatan BPS Jateng, produksi padi di Jateng sepanjang tahun 2023 mencapai 9,08 juta ton, atau mengalami penurunan sekitar 2,91% dibandingkan produksi padi pada tahun 2022 yang mencapai 9,36 juta ton.

BPS Jateng juga memprediksi produksi pada di wilayah tersebut akan mengalami penurunan pada periode Januari-April 2024. Penurunan diprediksi mencapai 13,25% atau sekitar 0,54 juta jika dibandingkan produksi pada Januari-April 2023 yang mencapai 4,05 juta ton.

Advertisement

Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan, menyebutkan jika dilihat dari luasan lahan, daerah dengan area panen terbesar memang berada di Kabupaten Grobogan, yang mencapai 129,63 ribu hektare. Meski demikian, produksi padi terbesar di Jateng justru berada di Cilacap dengan jumlah 772,49 ribu ton.

Dadang juga menyebutkan dari produksi padi sebanyak itu di 2023, besaran produksi beras Jateng mencapai 5,22 juta ton. Jumlah itu mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2022, di mana produksi beras di Jateng mencapai 5,38 juta ton. Sementara, untuk produksi beras pada Januari-April 2024, BPS memprediksi mencapai 2,02 juta ton.

“Produksi beras hingga tiga bulan ke depan sudah bisa diprediksi. Sejumlah daerah akan mengalami panen raya di April 2024,” kata Dadang, dikutip dari Antara.

Advertisement

Sementara Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan penurunan produktivitas beras tersebut menjadi catatan penting. “Dampak El Nino, banyak lahan produksi beras tidak tergarap karena tidak ada air,” katanya.

Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak khawatir dengan persediaan beras di Jawa Tengah. Ia menyebut prediksi panen raya akan mulai berlangsung mulai Maret hingga Mei 2024.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif