SOLOPOS.COM - Petugas pengawas pemotongan hewan kurban Kabupaten Temanggung memeriksa jeroan hewan yang telah dipotong. ANTARA/Heru Suyitno

Solopos.com, TEMANGGUNG — Tim pengawas pemotongan hewan kurban di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menemukan sejumlah sapi yang terinfeksi cacing hati atau fasciola hepatica. Selanjutnya hati sapi yang terinfeksi cacing hati tersebut akan dimusnahkan.

Kepala Puskeswan dan Balai Inseminasi Buatan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Nurul Hasnaah, mengatakan temuan sapi yang terinfeksi cacing hati itu ditemukan saat petugas melakukan pengawasan pemotongan hewan kurban di Kowangan, Temanggung. Di lokasi tersebut satu per satu hewan kurban yang akan dipotong diperiksa oleh petugas.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

“Agar tidak tercampur dan membahayakan bila dikonsumsi manusia, maka hati sapi yang terinfeksi cacing hati tersebut diamankan dan akan dimusnahkan,” kata dia, Kamis (29/6/2023).

Dia menyampaikan di Kowangan terdapat 22 ekor sapi dan 36 ekor kambing yang dipotong saat pelaksanaan Iduladha 1444 Hijriah. Dari 22 ekor sapi yang dipotong, petugas menemukan sembilan ekor sapi terinfeksi cacing hati.

“Berdasarkan pemeriksaan yang kami lakukan terdapat sembilan ekor sapi yang terkena cacing hati dan dari sembilan ekor tersebut paling parah ada dua ekor dan harus diafkir hati sapi tersebut, sementara yang lainnya hanya kami ambil pada bagian yang  ada cacing hatinya,” katanya.

Atas temuan tersebut, petugas langsung mengamankan hati sapi yang terinfeksi cacing hati. Hal ini dilakukan agar tidak tercampur dengan daging lainnya.

“Hati yang terinfeksi tersebut nantinya kami minta dan dimusnahkan dengan cara dibakar kemudian dikubur,” katanya yang dikutip dari Antara.

Ia menuturkan fasciola hepatica pada hati hewan kurban ini dipengaruhi oleh pakan yang dikonsumsi ternak, karena pakan yang masih basah diberikan kepada ternak dan biasanya pakan berupa rumput tersebut diambil dari sawah.

“Sapi tersebut makan rumput yang mengandung calon cacing. Awalnya dari sapi yang cacingan kemudian keluar lewat kotoran, kotoran ini bisa mencemari perairan nanti menempel di rumput dari siput yang membawa calon cacing tersebut termakan hewan ternak atau sapi,” katanya.

Selain memeriksa jeroan hewan kurban dari penyakit cacing hati, petugas juga melakukan pemeriksaan ante mortem atau pemeriksaan kesehatan hewan potong sebelum dilakukan penyembelihan untuk memastikan ternak bebas penyakit LSD.

“Melalui pemeriksaan ini kami harapkan dapat menghindari pemotongan hewan kurban yang sakit atau tidak layak, serta menjamin kualitas daging dan jeroan yang aman, sehat, utuh dan halal yang beredar di masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya