SOLOPOS.COM - Seorang pengendara motor melintas di lokasi terbakarnya Bus Trans Semarang di Jalan Setiabudi, Kamis (1/9/2022). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Bus Trans Semarang yang menjadi moda transportasi umum andalan warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sedang dirundung masalah. Hal ini menyusul insiden terbakarnya dua Bus Trans Semarang dalam kurun waktu empat hari terakhir.

Setelah pada Senin (29/8/2022), Bus Trans Semarang terbakar di tanjakan Gombel, kini pada Kamis (1/9/2022), insiden serupa kembali terjadi. Kali ini, Bus Trans Semarang mengalami kebakaran di Jalan Setiabudi, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Kepala Badan Layanan Umum Unit Pelaksana Teknis Daerah Trans Semarang, Hendrix Setiawan, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian terbakarnya dua bus tersebut dalam kurun waktu empat hari. Ia pun mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap kondisi seluruh armada Bus Trans Semarang serta memberikan peringatan tegas kepada mekanik maupun operator pengelola.

“Kami sudah memberikan peringatan kepada mekanik dan operator pengelola agar melakukan evaluasi dan meningkatkan perawatan,” kata Hendrix saat dimintai konfirmasi, Kamis petang.

Titik lokasi kebakaran Bus Trans Semarang kali ini tidak begitu jauh dari lokasi peristiwa pertama. Melalui video yang viral beredar, terekam kejadian di mana asap tebal mengepul dan penumpang berbondong-bondong turun keluar.

Baca juga: Keren! Aksi Pelajar SMP Semarang Atur Lalin saat Bus Terbakar Viral di Medsos

“Bus yang terbakar masuk dalam Koridor VI yang melayani rute Universitas Negeri Semarang [Unnes] ke Universitas Diponegoro [Undip],” lanjutnya.

Atas kejadian yang berlangsung dua kali dalam sepekan, Hendrix pun telah mengeluarkan surat peringatan (SP) terhadap operator pengelola Koridor IV.

“Kami beri SP 1, lalu mekaniknya kami berhentikan dan langsung diganti yang baru,” ungkapnya.

Baca juga: Asyik! Bus Trans Jateng Tambah Rute Kendal-Weleri

Hendrix menegaskan pihaknya selalu mengecek kesiapan mesin serta keadaan interior bus dan melakukan perawatan menyeluruh pada armadanya. “Bus yang bermasalah selalu masuk kandang. Kami belum tahu pasti penyebabnya dan masih meminta Dishub [Dinas Perhubungan Kota Semarang] melakukan pengujian,” paparnya.

Ia menandaskan, Trans Semarang tak segan memberikan sanksi tegas dengan pemotongan trip dan putus kontrak kepada pekerja terkait, jika peristiwa serupa masih terjadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya