Jateng
Jumat, 18 Juni 2021 - 23:06 WIB

Wah Gawat! Ruang Isolasi Covid-19 RS di Pekalongan Overload

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berinisial S, 72, warga Mojolaban, Sukoharjo yang diduga terjangkit virus flu burung terbaring di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moewardi, Solo, Jumat (10/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solopos.com, PEKALONGAN — Melonjaknya kasus Covid-19 menyebabkan jumlah pasien yang dirawat di ruang isolasi rumah sakit di Kota Pekalongan melebihi kapasitas (overload). Hal ini membuat sebagian pasien harus dirawat darurat di IGD.

Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan, ruang isolasi pasien positif Covid-19 di RSUD Bendan sudah overload. Dari 26 tempat tidur yang tersedia, jumlah pasien yang dirawat mencapai 36 orang.

Advertisement

“Ruang isolasi rawat inap di RSUD Bendan sudah overload, di mana ada 10 orang masih dirawat darurat di IGD khusus Covid-19,” ungkapnya di Pekalongan, Jumat (18/6/2021).

Baca juga: Ponpes Syafi’i Akrom Pekalongan Lockdown Lokal

Advertisement

Baca juga: Ponpes Syafi’i Akrom Pekalongan Lockdown Lokal

Menurut Aaf, sapaan Afzan, tempat solasi terpusat di Gedung Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) milik Pemkot Pekalongan ruangan juga hampir penuh. Karena banyaknya warga yang harus diisolasi.

“Di tempat isolasi milik Pemerintah Kota Pekalongan hanya tersisa satu atau dua bed yang kosong,” ujarnya dikutip dari Suara.com.

Advertisement

Oleh karena itu, Aaf meminta masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan secara ketat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal ini agar Kota Pekalongan tidak sampai masuk dalam zona merah penularan Covid-19.

“Saat ini status Kota Pekalongan dalam zona oranye dan tinggal sedikit lagi masuk zona merah. Hal itu tentu tidak kita harapkan bersama,” ujarnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Yuk Patuhi Grobogan 1 Hari Di Rumah Saja

Advertisement

Operasi Yustisi Protokol Kesehatan

Menurut Aaf, sejumlah upaya terus dilakukan pemkot bersama Tim Gabungan Satgas Covid-19 untuk menekan lonjakan kasus. Antara lain dengan menggencarkan operasi yustisi pendisiplinan dan pengawasan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Serta melakukan tracing terhadap keluarga dan kontak erat orang-orang yang terpapar Covid-19.

“Selain kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan, upaya-upaya itu kami harap bisa mencegah penularan yang semakin meluas,” tandasnya.

Berdasarkan data di laman resmi corona.pekalongankota.go.id, hingga 18 Juni 2021? jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Pekalongan total sebanyak 2.682 orang.

Advertisement

Dari jumlah tersebut, 177 orang di antaranya merupakan kasus aktif. Sementara yang meninggal jumlahnya mencapai 154 orang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif