SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
<p><strong>Solopos.com, SEMARANG</strong> – Salah satu siswi di SMPN 17 Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Sri Pundati alias Sripun, sangat beruntung bisa bertemu dan bercengkerama dengan mantan mega bintang sepak bola yang juga Duta Kehormatan UNICEF, David Beckham, selama dua hari, Selasa-Rabu (27-28/3/2018). Sripun yang bertemu Beckham untuk mengampanyekan anti-<em>bullying</em> atau anti-perundungan itu kemudian juga memicu perhatian Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.</p><p>Melalui akun Instagramnya, <em>@hendrarprihadi</em>, Kamis (29/3/2018), Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—menilai salah satu siswi di salah satu institusi pendidikan di Kota Semarang tersebut sebagai pribadi yang mampu memberikan inspirasi. "Terima kasih <em>@sripun_17 </em>karena telah menginspirasi anak-anak yang lain di Kota Semarang untuk menjadi pribadi yang hebat, kuat, dan ceria," tulis politikus PDI Perjuangan itu.</p><p>Dalam pernyataan tersebut, Hendi juga mengunggah foto dirinya saat bertemu dengan Sripun. Dari foto yang ia unggah, tampak pula Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin.</p><p>Sontak kiriman Hendi yang memuji Sripun itu memicu perhatian warganet yang kemudian melontarkan berbagai macam komentar. Sebagian dari mereka mengaku kagum dengan Sripun yang beruntung bisa bertemu David Bekham yang memiliki agenda mengampanyekan anti-bullying di Kota Semarang. “Semoga bisa menjadi inspirasi buat remaja yang lainnya,” tulis pengguna akun Instagram <em>@dhani.kusuma74</em>.</p><p>“Terus semangat menjadi diri sendiri, terus semangat giat belajar kelak menjadi orang sukses,” timpal pengguna akun Instagram <em>@ragil_ershi_sugiyanto</em><span>.</span></p><p>“Sripuuuunnn keren banget yeayyy seorang Syahrini saja ga bisa ketemu David Beckham hahaaa keren abis,” ungkap pengguna akun Instagram <em>@aryaardan</em>.</p><p>Terlepas dari pujian-pujian kepada Sripun yang beruntung bisa akrab dengan David Beckham selama dua hari, <em>netizen </em>berharap kampanye anti-<em>bullying</em> itu bisa benar-benar mengenyahkan perundungan di kalangan pelajar di Kota Semarang. Pasalnya, menurut mereka, masih banyak perundungan yang terjadi di kalangan pelajar di Kota Semarang yang luput dari perhatian pihak terkait.</p>